Nicholas Saputra Membuat Film Lingkungan dengan Pendekatan Spiritualisme
Nicholas Saputra baru saja merampungkan film dokumenter panjang tentang lingkungan. Film itu dibuat dengan pendekatan spiritualisme. Seperti apa kira-kira?
Oleh
Erika Kurnia
·2 menit baca
Aktor sekaligus aktivis lingkungan Nicholas Saputra tengah fokus mempromosikan film dokumenter panjang pertamanya, Semesta. Film yang ia produseri bersama Amanda (Mandy) Marahimin itu mengisahkan 7 orang di 7 lokasi berbeda di pelosok Indonesia yang melakukan sesuatu terhadap lingkungan berdasarkan spiritualismenya.
Pria yang berperan sebagai Bono dalam film adaptasi novel Aruna dan Lidahnya itu berpendapat, film dokumenter yang mengampanyekan isu lingkungan lewat pendekatan spiritualisme masih terbilang jarang.
“Kalau bicara soal climate change, climate crisis, dan lingkungan bidup lewat sudut pandang spiritualitas agama dan budaya masih jarang diangkat. Makanya kita mau buat film dokumenter ini,” ujarnya di Jakarta, Kamis (12/26/2019).
Film yang disutradarai oleh Chairun Nissa ini digarap selama setahun, mulai akhir 2017 hingga akhir 2018. Setelah diikutsertakan dalam beberapa festival film, seperti Suncine International Environmental Film Festival, film ini dapat dinikmati masyarakat Indonesia di bioskop pada 30 Januari 2020.
Meski akan tayang secara terbatas, ia berharap masyarakat bisa terinspirasi oleh kisah-kisah di yang meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan. Menurutnya, banyak perubahan yang perlu segera dilakukan untuk memperbaiki krisis lingkungan, seperti salah kelola lahan hingga kerusakan terumbu karang.
“Semoga orang dapat menjadi lebih sadar dengan apa yang terjadi di lingkungan kita. Banyak permasalahan lingkungan lain yang mungkin di kota besar tidak bisa kita lihat, tetapi di daerah-daerah terpencil yang menjadi tempat lokasi shooting kami itu ada dan serius,” pesannya.