Nadine Chandrawinata (35) merasa beruntung karena ia dikelilingi orang-orang yang ”santai” dalam menyikapi perbedaan.Perbedaan bukan sesuatu yang menghalangi kita untuk bersilaturahmi.
Oleh
Al Fajri
·1 menit baca
Nadine Chandrawinata (35) merasa beruntung karena ia dikelilingi orang-orang yang ”santai” dalam menyikapi perbedaan. Alih-alih menjadi tembok penghalang, perbedaan justru menjadi wahana keguyuban.
Beberapa waktu lalu, ia berkumpul dengan teman-temannya di Sea Soldier, komunitas penebar ”virus” untuk menjaga lingkungan.
Berhubung suasana Natal, teman- teman di Sea Soldier, meski tak semua merayakan Natal, toh tetap bertukar kado. Bagi Nadine, bertukar kado itu seperti berbagi kebahagiaan.
”Perbedaan bukan sesuatu yang menghalangi kita untuk bersilaturahmi,” katanya, Sabtu (21/12/2019), saat ditemui di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan.
Tradisi menyemarakkan hari raya ini terus dipertahankan. Jika Ramadhan datang, Nadine terkadang menemani temannya berbuka puasa. Mereka juga saling mengucapkan selamat pada perayaan keagamaan.
Bagi Nadine, keyakinan tidak menciptakan jarak, apalagi sampai memantik konflik. Agama menjadi sesuatu yang sangat personal dan indah. Dengan seperangkat aturannya, manusia dianjurkan untuk selalu berbuat baik.
”Akan lebih indah lagi kalau kita saling mengerti bahwa setiap orang punya pilihan berbeda,” katanya.
Oleh karena itu, ia tak bermasalah dengan orang-orang yang masih kaku dalam menyikapi perbedaan. ”Cukup dihormati saja apa yang mereka yakini,” katanya.