Pemain film dan model Sigi Wimala (36) menikmati benar olahraga lari jarak jauh yang kembali ia geluti setahun terakhir. Setelah berhenti lari pada 2013, ia kembali ke lintasan lari dengan lebih kuat dan percaya diri.
Oleh
Sekar Gandhawangi
·2 menit baca
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI
Sigi Wimala di Magelang, Sabtu (16/11/2019).
Pemain film dan model Sigi Wimala (36) menikmati benar olahraga lari jarak jauh yang kembali ia geluti setahun terakhir. Setelah berhenti lari pada 2013, ia kembali ke lintasan lari dengan lebih kuat dan percaya diri.
”Aku baru mulai lari lagi pada 2018 karena ikut Borobudur Marathon 2018. Rasanya kayak mulai dari nol lagi. Kapasitas tubuhku drop dan itu membuat egoku tersentil. Tapi, olahraga lari jarak jauh mengajariku tentang proses,” kata Sigi di Magelang, Sabtu (16/11/2019).
Menurut duta Borobudur Marathon 2019 powered by Bank Jateng ini, persiapan maraton harus dilakukan dengan matang sejak jauh-jauh hari, minimal tiga bulan sebelumnya. Buat Sigi, maraton merupakan satu kesatuan dengan proses latihan yang panjang. Latihan yang konsisten jadi kunci agar bisa tiba di garis finis dengan kuat.
Ia mengikuti maraton kategori half marathon di Borobudur Marathon 2019. Jarak yang ditempuh adalah 21 kilometer dengan jalur yang tidak mudah. Ada tanjakan di beberapa titik yang membuat sejumlah pelari keram. Sejumlah peserta maraton menyebut tanjakan itu sebagai ”tanjakan cinta”.
Setelah aktif kembali sejak 2018, Sigi terus berlatih lari untuk persiapan Borobudur Marathon 2019. Ia belajar banyak soal kapasitas tubuhnya selama latihan berbulan-bulan. Untuk menghadapi jalur maraton yang tidak mudah, ia belajar memperkuat ketahanan tubuh. Hasil latihan itu berbuah manis setelah finis di bawah cut off time (COT).
”Aku suka ketika diriku tumbuh sebagai pelari yang lebih kuat dan manusia yang lebih sehat karena proses belajar yang terus-menerus. Aku pun belajar banyak soal diri sendiri dalam setiap race,” kata Sigi.