Bagi Anya Dwinov (37), Candi Borobudur menyimpan kenangan tak terlupakan. Kenangan itu menjadi salah satu kisah manis dalam perjalanan hidup dan karier Anya di dunia hiburan.
”Aku pertama kali ke Borobudur SMP, study tour. Dulu enggak kayak sekarang yang kata teman-temanku udah lebih teratur. Sekarang udah bisa nginep di hotel dan pagi-pagi bisa lihat matahari terbit,” papar Anya, Sabtu (16/11/2019), di Jakarta.
Dulu, Anya harus berjalan kaki cukup jauh dari tempat parkir bus ke kawasan candi. Tangga menuju puncak pun belum ada pegangan sehingga dia harus berpegangan pada anak tangga agar tidak jatuh.
Anya tak akan pernah lupa saat dia membuat permintaan sembari memasukkan tangan menyentuh patung di dalam stupa. Sekarang, aktivitas ini dilarang.
”Yang kasih tahu tour guide-nya. Mungkin karena badanku lumayan tinggi aku berhasil menyentuh bagian patung, terus aku make a wish. Waktu itu aku inget wish-nya aku ingin terkenal. Tapi, maksudku jadi cewek populer di sekolah,” ujar Anya sembari tertawa geli.
Entah benar atau tidak, nyatanya sekarang popularitas Anya sudah melewati tembok sekolahnya. Keinginan Anya yang belum tercapai adalah kembali ke Borobudur mengikuti perayaan Waisak dan menerbangkan lampion.
”Aku ingin dapat momentum kesyahduan itu,” katanya. (DOE)