Kamila Andini Bikin Film Tanpa Dialog

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Kamila Andini

Sutradara Kamila Andini terlibat dalam produksi film omnibus Angel Sign yang diprakarsai sutradara asal Jepang, Tsukasa Hojo. Diadaptasi dari genre silent manga membuat ia harus menerjemahkan animasi ke dalam bentuk film tanpa dialog. Hal ini menjadi tantangan baginya untuk membuat adegan yang bisa bercerita tanpa kata-kata.

”Saat mengarahkan pemain, gestur sekecil apa pun harus bisa bercerita. Dialog yang ada dalam hati harus bisa dikeluarkan lewat mimik muka,” kata Andini ketika ditemui pada jumpa pers Japanese Film Festival, Selasa (5/11/2019), di Jakarta. Film Angel Sign akan diputar di Japanese Film Festival di CGV Grand Indonesia, Jakarta, 7-11 November 2019.

Andini mengambil cerita tentang keluarga dengan latar belakang waktu 1960 di Yogyakarta. Tidak hanya dimainkan oleh aktor dalam negeri, ia juga kedatangan pemain asal Jepang. Kendala komunikasi selama proses produksi membuatnya belajar membuat film melampaui perbedaan bahasa.

”Biasanya cerewet saat shooting, tapi karena komunikasinya terbatas bahasa jadi harus pakai cara lain,” cerita sutradara Sekala Niskala ini.

Lepas dari segala perbedaan yang menjadi batasan, ternyata ada rasa yang sama antara film Indonesia dan Jepang. Film yang disampaikan tanpa dialog justru menghilangkan bahasa sebagai batasan dan mengandalkan perasaan penonton. Isu sensitif tetapi dekat dengan setiap orang membuat perbedaan latar belakang tidak menjadi kendala untuk menikmati karya.

”Filmnya mengangkat isu sensitif seperti film Jepang pada umumnya, tapi sebenarnya berhubungan dengan kita karena isunya seputar keluarga dan percintaan,” ucapnya. (*)