Pembawa acara Erwin Parengkuan sudah melewati banyak asam garam di dunia hiburan. Beragam pekerjaan dilakukannya, mulai menjadi penyiar radio hingga membuat sekolah ”public speaking”.
Oleh
Susie Berindra
·2 menit baca
Pembawa acara Erwin Parengkuan sudah melewati banyak asam garam di dunia hiburan. Beragam pekerjaan dilakukannya, mulai menjadi penyiar radio hingga membuat sekolah public speaking. Perubahan ini seiring juga dengan persona diri yang berganti menyesuaikan kegiatan yang sedang dilakukannya.
”Saya sempat menjadi penyiar radio dan presenter televisi, lalu mengganti branding saya dengan berbisnis selama delapan tahun dan menghilang dari publik. Setelah itu krisis moneter, bisnis saya bubar dan saya kembali di dunia radio dan televisi, lalu membuat sekolah public speaking hingga sekarang,” ujar Erwin di Jakarta pada Rabu (16/10/2019).
Ilmu membangun citra personal ini pernah ditulis Erwin, tetapi sayangnya buku itu kurang laku dibandingkan enam buku lain yang dikarangnya. Hal ini terjadi karena produksi buku yang tidak sesuai dengan target pasar pembeli bukunya. Kualitas buku premium membuat harga buku tersebut menjadi mahal dan sepi pembeli.
”Salah satu buku yang saya jual membahas personal branding tidak laku di pasaran karena dijual dengan harga diatas Rp 100.000. Mengapa? Karena saya membuatnya premium, dengan hard cover, desainer dan fotografer yang ternama. Tapi, ternyata buku tersebut tidak cocok dengan pasar di Indonesia saat itu (2014),” katanya.
Saat ini, Erwin juga menjadi konsultan untuk citra personal atau personal branding. Persona yang ditampilkan kepada orang lain sangat penting agar mudah diingat dan membangun kepercayaan. Namun, gambaran ini harus tetap sesuai dengan jati diri, tidak sepenuhnya dibuat-buat.
”Kalau kita memiliki branding yang kuat, akan jadi top of mind orang lain. Branding yang kuat akan menjadi pasar yang besar dan menciptakan sebuah loyalitas. Akhirnya bisa berujung pada peningkatan pendapatan,” ujarnya.
Menurut Edwin, terdapat empat poin penting dalam membangun citra diri. Pertama adalah kata kunci yang menggambarkan karakter, strategi menyesuaikan karakter dengan citra sesuai pasar, menyasar target yang spesifik, dan relevan dengan perkembangan waktu. Penampilan dan keunikan juga menjadi nilai penting yang dilihat.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.