Meskipun tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia, dalam urusan makan, pendiri Mayapada Group Dato Sri Tahir (67) bisa dibilang sederhana. Saat berkunjung ke luar negeri dan tinggal di hotel berbintang, Tahir jarang memanfaatkan layanan kamar atau room service untuk memesan makanan. Kenapa? karena ia lebih suka menikmati mi instan lengkap dengan sambalnya, yang ia bawa khusus dari Indonesia.
Seperti pada saat berkunjung ke Perancis, Rabu-Kamis (9-10/10/2019) kemarin, Tahir yang didampingi oleh istri Rosy Riady, anaknya Jonathan Tahir, dan cucunya Emily menginap di salah satu hotel berbintang lima di pusat kota Paris, Perancis.
"Kita di kamar makan mi. Bener lo ini. Saya nggak pake room service. The whole trip, saya nggak pake room service," ujarnya.
Melihat wartawan yang seolah tak percaya, Tahir memanggil cucunya, Emily. "Emily, you testifiy ya. For the whole trip, do we call the room service?"
Emily pun mengatakan tidak. Lalu, Tahir pun melanjutkan bertanya apa yang dimakan di kamar. " "Indomie," kata Emily.
Mi diakui Tahir sebagai makanan kesukaannya. "Kalau soal makanan, saya tidak ada yang khusus atau prefer ini. Kalau mi, saya seneng. Noodle kan. Karena di Indonesia, mi saja bisa ratusan macamnya," ujarnya.
Tahir pun mengaku sering merenung di kala malam, "Kalau saya nggak menyumbang, kan bisa spent money for food. Tapi juga mau makan apa? Saya ini orang Jawa, jadi makan saya ya itu-itu saja," kata Tahir.
Tahir memang dikenal sebagai filantropi yang menyumbangkan jutaan dollar AS untuk kepentingan kemanusiaan dan perbaikan kesehatan. Baru-baru ini, Tahir memberikan bantuan 50 juta dollar Amerika, terbagi antara lain 30 juta dollar AS untuk Global Fund dan 20 juta dollar AS dikelola oleh BIll and Melinda Gates Foundation.
Di Global Fund, organisasi nirlaba yang bergerak dalam pemberantasan AIDS, tuberculosis, dan malaria, Tahir tercatat sebagai penyumbang kedua terbesar setelah Bill Gates. Namun, untuk penyumbang personal, Tahir menjadi pemberi donor terbanyak.