Sutradara dan penulis cerita Mouly Surya kembali terpilih sebagai juri HOOQ Filmmakers Guild.
Oleh
Ida Setyorini
·2 menit baca
Sutradara dan penulis cerita Mouly Surya kembali terpilih sebagai juri HOOQ Filmmakers Guild. Sebagai juri, Mouly menyeleksi karya sineas dari Singapura, Malaysia, Filipina, Vietnam, Kamboja, India, dan Indonesia. Selain Mouly, tentu saja ada juri dari negara Asia Tenggara lainnya.
”Senang banget bisa jadi juri lagi. Seru, karena cerita yang masuk sangat beragam,” kata Mouly, Kamis (19/9/2019), di Senayan, Jakarta.
Secara pribadi, Mouly mengaku tak anti dengan genre dan cerita apa pun yang dia terima. Jika suatu cerita kurang kuat, mungkin cerita itu punya kekuatan lain, seperti soal karakter atau ketika diubah menjadi film. ”Selalu ada kekuatan lain sehingga cerita itu bisa tampil bagus dan menarik,” ujar Mouly.
Sutradara film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak ini meyakini, cerita yang diubah menjadi film dapat tampil bagus atas kerja sama banyak pihak, bukan hanya sutradara atau aktor semata. Kiprah para pekerja belakang layar sangat layak mendapat acungan jempol. ”Film hasil kerja kolektif,” ucap Mouly.
Dari pengalaman sebelumnya, Mouly sering menemukan para pengarang yang dia kenal mengirim karyanya ke ajang lomba. Dia bersyukur banyak nama peserta yang dia kenal.
”Kelemahan utama peserta dari Indonesia adalah mereka kurang punya sumber daya manusia yang andal. Semua punya keterbatasan sehingga ketika karya mereka diubah menjadi film, hasilnya kurang bagus. Sayang sekali,” ujar Mouly prihatin.