Ikut membintangi film Perempuan Tanah Jahanam berarti ikut ke lokasi terpencil. Pasalnya, film karya sutradara Joko Anwar tersebut mengambil tempat di beberapa wilayah di Jawa Timur.
Oleh
Ida Setyorini
·2 menit baca
Ikut membintangi film Perempuan Tanah Jahanam berarti ikut ke lokasi terpencil. Pasalnya, film karya sutradara Joko Anwar tersebut mengambil tempat di beberapa wilayah di Jawa Timur, seperti Banyuwangi, Pasuruan, dan lereng Gunung Ijen.
”Saya ikut menginap juga dong. Waktu itu kami shooting di Desa Pal Pakis, Gunung Ijen. Tidak ada jalan menuju desa itu dan di sana, selain sejumlah orang dewasa, hanya ada tujuh anak-anak,” kata artis film Christine Hakim di Jakarta, Jumat (20/9/2019).
Christine berkisah, untuk film itu, dia dimudakan 20 tahun dari usia sebenarnya yang 62 tahun juga dituakan 20 tahun dari usia sekarang. ”Waktu dimudakan, saya senang banget karena kulit kencang lagi, he-he-he. Waktu dituakan juga mudah, kulit sekitar mata tinggal diturunkan,” ujarnya enteng.
Untuk film itu, Christine mendapat kejutan dari sang sutradara karena harus melakukan adegan yang tidak tertulis di skenario. ”Waktu hendak pengambilan gambar, saya mendapat bisikan dari Joko. Kaget banget karena adegan itu tidak ada dalam skenario, tetapi saya mau saja. Senangnya bekerja dengan Joko, dia selalu mendorong kami semua bekerja sampai maksimal,” ucap Christine.
Dia pun menambahkan, ketika akan menari, gerimis mulai turun. Christine berdoa agar Yang Kuasa memindahkan hujan sebentar hingga degan selesai. ”Saat itu saya harus segera berangkat ke Surabaya karena harus segera terbang ke Jepang. Tidak mungkin adegan ditunda dalam waktu lama karena hujan. Untung Tuhan mendengar doa saya sehingga adegan lancar dan mendung bergeser,” ucap Christine lega.