Penulis Ahmad Fuadi begitu terkesan dengan sosok Lafran Pane, seorang pahlawan nasional sekaligus pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Teladan sosok itu lalu ia tuangkan dalam sebuah novel biografi berjudul Merdeka Sejak Hati yang terbit pada Juli 2019.
Proyek menulis buku itu bisa dibilang tidak direncanakan. Teman Fuadi menawarinya untuk menulis cerita hidup seorang tokoh, yakni Lafran Pane. Nama itu masih asing di telinga Fuadi kala itu. Ia lebih mengenal nama kedua kakak Lafran, yakni sastrawan Sanusi Pane dan Armijn Pane.
“Setelah riset, teladan dari tokoh ini bagus sekali. Misalnya, ketika orang lain sibuk kampanye, dia akan diam saja. Dia enggak mau kekuasaan yang ada di sekitar dia. Kekuasaan itu malah dikasih ke orang lain,” kata Fuadi di Jakarta, Senin (2/9/2019).
Menurut Fuadi, kesederhanaan Lafran sangat pas untuk diangkat dan dijadikan bahan belajar oleh generasi masa kini. Ia juga menggambarkan Lafran sebagai orang yang merdeka sejak dalam pikiran. Hal itu membuat Lafran mengajak masyarakat untuk membebaskan diri dari penjajahan dan kesempitan berpikir.
Fuadi menghabiskan waktu sekitar setahun untuk meneliti sosok Lafran. Ia juga mewawancarai pihak keluarga dan HMI untuk mendapat informasi.
“Saya juga ada kesempatan residensi (Residensi Penulis Indonesia) ke Amerika Serikat untuk buku-buku lain. Lalu saya berpikir buat sekalian riset soal Lafran Pane. Saya menemukan hasil riset dia sebagai professor di sana. Padahal, di Indonesia saya enggak ketemu (karya ilmiah Lafran),” kata penulis novel Negeri 5 Menara ini.