Gagal membawa pulang medali emas di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur membuat pesilat Hanifan Yudani Kusumah jadi penasaran. Ia bertekad membayar kegagalannya pada SEA Games 2019 di Manila, Filipina, Desember nanti.
Oleh
Ida Setyorini
·2 menit baca
Gagal membawa pulang medali emas di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur membuat pesilat Hanifan Yudani Kusumah jadi penasaran. Ia bertekad membayar kegagalannya pada SEA Games 2019 di Manila, Filipina, Desember nanti. Dua tahun lalu, di pesta olahraga Asia Tenggara itu, Hanifan takluk kepada pesilat Malaysia dan harus puas dengan medali perunggu.
”Tentu saja pencapaian yang lebih tinggi di ajang berikutnya jadi target saya,” kata Hanifan pada kampanye Merah Putih Menyatukan Kita, di Jakarta, Senin (19/8/2019).
Menurut dia, tantangan terberat justru mengalahkan diri sendiri. Dua tahun lalu, Hanifan turun di kelas 55 kg-60 kg. Pada SEA Games di Manila mendatang, dia akan turun di kelas 60 kg-65 kg yang persaingannya lebih ketat.
”Lebih cocok buat berat saya yang kini 62 kg-63 kg. Saya tak perlu menurunkan berat badan,” ujar Hanifan yang terkenal lantaran berhasil ”menyatukan” Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang bersaing dalam Pemilu Presiden 2019. Saat itu, Hanifan merangkul Jokowi dan Prabowo seusai merebut medali emas pencak silat Asian Games 2018.
Untuk SEA Games mendatang, Hanifan berharap kontingen Indonesia menjadi juara umum cabang pencak silat. ”Saya dan teman-teman atlet lain dari sejumlah daerah punya satu tekad yang sama, yakni berjuang demi keharuman nama bangsa. Kami bersyukur, perjuangan kami selalu didukung seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.