Menjadi pemeran utama di sebuah film bagi Shandy Aulia (32) bukanlah hal baru. Namun menjadi produser film merupakan pengalaman pertama baginya. Jumat (19/7/2019), ia memamerkan film pertama yang ia produseri berjudul Kutuk di Jakarta. Tidak hanya menjadi produser, Shandy juga menulis naskah film itu dan ikut bermain.
"Menjadi produser itu tidak sekadar punya uang atau punya modal. Saya belajar dari seluruh pengalaman saya sejak main film tahun 1993. Menjadi pemain itu hanya bermain, sedangkan menjadi produser itu berarti saya ikut memasaknya, harus tahu sedetil-detilnya untuk persiapan shooting esok hari," ujar Shandy yang menikmati keribetan sebagai produser.
Dia mengaku harus memastikan semua berjalan sesuai rencana. Dia juga perlu mengatur anggaran. "Semua harus diperhitungkan. Beruntung ada tim yang membantu saya sehingga saya tetap bisa menjaga mood saat shooting," tambahnya.
Aktris kelahiran Jakarta itu berharap setelah film Kutuk ia bisa menjadi produser untuk film-film lainnya. Untuk itu, ia mendirikan Scene Avenue Movies pada 2018.
Shandy bekerja sama dengan Open Door Film untuk membuat film Kutuk. Film bergenre horor ini disutradarai oleh Rudi Aryanto yang biasanya menyutradarai film bergenre komedi romantis. Kutuk menjadi film horor pertama yang digarap Rudi.
Di film itu, Shandy berperan sebagai Maya, perawat di panti jompo yang kerasukan arwah Alya yang ingin balas dendam. Alya adalah perawat yang dibunuh pemilik panti jompo. "Scene itu cukup berat dan memakan waktu 2,5 hari sampai kita nggak tidur. Mestinya scene yang berat kita kerjakan di awal karena kita belum capek. Ini jadi pelajaran juga," tutur Shandy.