Sutradara sekaligus penulis skenario Joko Anwar sangat terharu film Gundala mendapat banyak tanggapan. Padahal, film itu belum dirilis, tetapi para penggemar, terutama pelaku dan penggemar seni, membuat gambar Gundala dengan tagar #GundalaFanArt yang kini tercatat mencapai 1.200 gambar.
Pengunggah gambar-gambar itu dari beberapa kota, seperti Bandar Lampung, Banyuwangi, Palembang, Surakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Jakarta. Bahkan, ada pula yang berasal dari kota kecil, seperti Dieng, Jawa Tengah; dan Citayam, Jawa Barat.
Karya mereka sangat beragam dalam berbagai warna dan ekspresi. Mereka juga tidak hanya para ilustrator profesional, tetapi juga siswa SMP. Tentu saja media gambar mereka berbeda-beda, termasuk di halaman buku bergaris dengan menggunakan teknik teknologi desain, cat akrilik, pena, hingga pensil.
”Kami baru merilis poster. Biasanya fan art baru muncul setelah film dirilis. Makanya, kami tak menyangka penggemar dari berbagai usia begitu antusias. Respons tinggi itu membuat kami ingin memamerkan karya-karya mereka di pameran menjelang rilis film, yang menurut rencana, pada 29 Agustus nanti. Sayang, tidak semua karya bisa kami pajang, harus dikurasi lagi,” kata Joko di Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Menurut Joko, film itu dibuat melalui perjuangan darah dan air mata. Bukan dalam arti kiasan semata, melainkan juga arti sesungguhnya. ”Betul berdarah karena saat adegan pertempuran yang melibatkan ratusan pemain, ada yang memar dan berdarah,” ujar Joko serius. (*)