Pevita Pearce Melihat Anak-anak Sumba Bahagia Tanpa Gawai
Oleh
Ida Setyorini
·2 menit baca
Pertama kali tiba di Bandar Udara AA Bere Tallo, Atambua, Nusa Tenggara Timur, artis film Pevita Pearce kaget dan bingung. Bahkan, dia sedikit panik karena mendengar orang-orang di sana berbicara dengan keras serta seolah tengah beradu mulut. Laksana bertengkar heboh hingga siapa pun dapat mendengar apa saja yang mereka ributkan.
"Saya sendiri datang menyusul pemain dan kru lain yang telah berangkat lebih dulu. Ternyata saat itu di sana tidak terjadi apa-apa. Warga setempat memang berbicara lantang dan kuat, sama sekali tidak sedang marah. Cara mereka bercakap seperti itu, dengan seluruh luapan perasaan dan menumpahkan emosi," kata Pevita di Jakarta, Rabu (12/5/2019).
Pevita datang ke Atambua untuk pengambilan gambar film Rumah Merah Putih produksi Alenia Pictures selama sebulan. Dia berperan sebagai Maria Lopez dan film itu film keduanya bersama Alenia Pictures setelah film Denias, Senandung di Atas Awan.
Meski awalnya terkejut, lama kelamaan Pevita menyukai gaya bicara mereka yang penuh perasaan dan apa adanya. Apalagi dengan para pemeran anak-anak warga setempat yang tetap bersikap biasa saja. tak peduli dengan profesi aslinya sebagai artis film.
"Mereka sangat aktif, secara fisik tak bisa diam, semua hal bisa menjadi bahan pembicaraan menarik yang seakan tak ada habisnya. Lebih menarik lagi mereka tetap senang bermain dengan teman-teman, tidak sibuk dengan gawai. Padahal, di sana ada internet juga dan mereka tidak menganggap gawai segalanya," katanya.
"Tak punya gawai juga bukan masalah besar bagi mereka. Hal-hal sederhana dapat membuat mereka bahagia. Hanya bermain, berbincang, bercanda, dan sedikit jahil sudah membuat mereka sangat bahagia. Ketika kami berpisah pun mereka meluapkan seluruh emosi,menangis hingga sulit bernapas. Mereka luar biasa," ujar Pevita.