Berwisata ke tempat-tempat berpemandangan alam yang indah mungkin tak lagi menantang buat Heraldha Savira (23), juara I Raka Raki Jawa Timur, mewakili Kota Surabaya. Pulau Jawa, seperti pulau-pulau lain di Indonesia, menurut Heraldha, memang kaya dengan pemandangan alam nan indah.
”Tapi aku lebih suka datang ke tempat wisata bernilai sejarah. Di Surabaya ada bangunan bersejarah, sekarang Gedung Balai Pemuda. Dahulu di situ berdiri klub malam orang kulit putih terbesar dan termegah se-Indonesia di masanya,” ujar Sasha, begitu dia biasa disapa.
Sasha bercerita, di bagian barat gedung berdiri tugu yang memuat prasasti dan ornamen berbentuk kepala anjing. Prasasti ini berisi sejarah gedung, juga peringatan bahwa anjing dan warga pribumi dilarang masuk ke sana saat itu. ”Bisa dibayangkan bagaimana kira-kira kondisinya pada masa itu. Warga pribumi dianggap setara anjing dan dilarang masuk. Dari situ saya jadi bisa menghargai bagaimana sulitnya perjuangan menuju kemerdekaan,” ujar guru musik yang juga pendiri sekolah musik untuk anak berkemampuan khusus di Surabaya ini.
Saat mendatangi tempat wisata bersejarah, Sasha kerap membayangkan kehidupan masa lalu. Saat menyusuri Kali Mas, sungai bersejarah sejak masa Majapahit, dia membayangkan tanpa sungai itu mungkin Kota Surabaya tak pernah lahir dan berdiri. (DWA)