Istri Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Tri Suswati, kini sedang giat menggerakkan olahraga selam di Tanah Air. Berawal dari hobi yang ia jalani sejak 2012, aktivitas itu kemudian berkembang menjadi gerakan yang lebih serius untuk mendorong kepedulian akan kelestarian laut di Indonesia.
Sejak Maret 2018, Tri ditunjuk sebagai Ketua Umum Wanita Selam Indonesia (Wasi). Selain menjadi wadah bagi para perempuan penyelam di Indonesia, perkumpulan ini juga aktif menyuarakan pentingnya menjaga kelestarian pantai dan biota laut sebagai cagar budaya.
”Di sini, saya mengajak perempuan untuk selalu meningkatkan kemampuan diri. Karena saya pikir, perempuan tidak hanya melulu soal intelektualitas. Melalui olahraga menyelam, mereka juga dituntut kuat secara fisik,” ucap Tri dalam sebuah kegiatan di Jakarta, Sabtu (6/4/2019).
Pada 3 Agustus 2019, Wasi mengagendakan pemecahan tiga rekor dunia bidang penyelaman di Pantai Manado, Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara. Pemecahan rekor dunia ini bakal dicatat Guinness World Record. Rekor yang akan dipecahkan meliputi penyelaman massal terbanyak, pembentangan bendera terbesar di bawah air, serta rangkaian penyelam terpanjang di bawah air.
Tri ingin mengundang 3.000 penyelam untuk berpartisipasi dalam gerakan massal. Menurut dia, gerakan ini bukan sekadar pemecahan rekor dunia, melainkan juga membawa harapan tentang kepedulian masyarakat terhadap lingkungan di laut.
”Karena dilakukan secara massal, hal ini diharapkan membawa dampak sosial. Dampak yang paling kecil, mendekatkan masyarakat kembali dengan laut. Kan, sejak dulu Indonesia dikenal sebagai negara kelautan,” ujar ibu tiga anak ini.
Pada pemecahan rekor nanti, perempuan yang aktif sebagai Ketua Umum Bhayangkari ini juga ingin mengundang lebih banyak perempuan penyelam untuk ikut serta. Ia ingin menunjukkan bahwa olahraga selam tidak hanya milik kaum pria.
”Kami akan sediakan unit alat selam untuk 3.000 peserta yang mendaftar melalui situs Wanitaselamindonesia.com. Harapan saya, lebih banyak lagi perempuan penyelam yang dapat ikut serta. Tidak harus bisa berenang, asalkan tahu tekniknya. Saya sendiri suka menyelam, padahal tidak pandai berenang,” ungkapnya.