Franciscus Welirang, salah satu tokoh filantropi Indonesia, memiliki pendapat sendiri tentang arti filantropi. Menurutnya, arti filantropi yang mudah diingat banyak orang adalah kedermawanan sosial. Ada satu arti lain baginya, yaitu cinta kepada sesama manusia.
"Menurut saya, filantropi adalah cinta kepada sesama manusia. Manusia juga ada hubungannya dengan lingkungan. Kita Hidup di dalam dunia ini, saling terkait satu dengan lainnya," ucapnya di Jakarta, Rabu (7/11/2018) dalam jumpa pers tentang rencana perhelatan Filantropi Festival Indonesia 2018.
Ia juga menepis anggapan bahwa filantropi identik dengan orang kaya atau sangat kaya dan berusia lanjut. Baginya, walaupun perbuatan sederhana tetapi dilakukan untuk membantu sesama adalah wujud filantropi. Filantropi tidak selalu berhubungan dengan dana (uang). Bahkan, mulai banyak hadir filantropi dari kalangan milenial.
"Menyumbangkan pikiran atau gagasan dan perbuatan kecil juga wujud filantropi. Tujuannya adalah mencintai manusia. Tidak perlu menunggu kaya untuk berfilantropi. Anak muda dapat memanfaatkan keahliannya untuk membantu sesama," ujarnya.
Tantangan masa kini, yang dihadapi filantropi Indonesia adalah semakin banyak berkontribusi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Mewartakan ke masyarakat bahwa filantropi adalah bagian dari kerja kita semua. Kita bersama-sama menjalankan kecintaan pada sesama.
"Penting untuk terus mendorong filantropi mengikuti pembangunan berkelanjutan dan tahu dampak dari kegiatan itu sendiri. Inovasi juga penting agar memberi manfaat yang lebih luas kepada masyarakat," ucapnya. (E17)