Di tengah beragam kegiatan, Inayah Wulandari Wahid, putri bungsu Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, kini sibuk menulis buku. Tak tanggung-tanggung, ada dua buku yang disiapkannya.
“Satu buku tentang perempuan Indonesia dan satunya lagi membicarakan soal Gus Dur,” kata Inayah di sela-sela menghadiri peresmian Galeri Sejarah Surakarta di Rumah Budaya Kratonan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (13/10/2018).
Inayah menuturkan, buku perempuan Indonesia merupakan buku tentang pengalaman menjadi perempuan Indonesia dengan segala pernak-pernik isu yang dihadapi perempuan saat ini. Adapun, buku tentang Gus Dur dan kuliner membahas tentang nilai-nilai dan ide-ide Gus Dur tetapi dengan pendekatan kuliner.
“Ide-ide besar tentang negara, tentang konsep-konsep kebangsaan, itu sering kali munculnya sambil nongkrong, sambil makan, itu yang mau dibawa dalam buku tersebut,” katanya.
Menurut Inayah, Gus Dur sangat menggemari kuliner. Meskipun dokter sudah melarang makanan tertentu karena alasan kesehatan, seperti jeroan, makanan bersantan, daging kambing, hingga buah durian, namun Gus Dur dengan santai masih menikmatinya. Untuk menulis buku ini, Inayah telah mengumpulkan tempat-tempat makan yang dulu sering disinggahi Gus Dur.
Ia juga mengumpulkan cerita-cerita dari sahabat-sahabat Gus Dur yang dulu kerap bertukar pikiran dan ide dengan Gus Dur sambil menikmati sajian kuliner.
“Sering kali kita berpikir kalau ngomong soal kebangsaan dan negara, itu tempatnya harus formal, misalnya di ballroom hotel atau di mana, padahal tidak. Pertukaran ide, diskusi-diskusi, dialog, diskursus ya dilakukan saat nongkrong sambil makan,” ujarnya.
Hanya saja, Inayah belum dapat memastikan kapan kedua buku itu rampung ditulisnya. “Makanya didoakan lho mas, biar saya bisa segera menyelesaikannya.. ha..ha..” ujar Inayah sambil tertawa lepas.