Maryam Supraba: Mari Bersimpati pada Korban Bencana

ARSIP PRIBADI

Maryam Supraba

Tampil dadakan di atas panggung, bukan hal mudah bagi pemain film dan teater Maryam Supraba. Apalagi ia mengaku tidak biasa melulu membaca puisi di sebuah pertunjukan. “Biasanya aku baca puisi hanya untuk sebuah pengantar lagu atau yang lain, nah ini puisi saja. Harus akrobat latihan he he,” tutur Maryam sebelum membaca puisi di acara Konser Gitaris Indonesia Peduli Negeri untuk mengumpulkan dana bagi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah dan Lombok, Kamis (11/10/2018) malam.

Maryam membaca puisi karya penyair yang juga wartawan Kompas Puthu Fajar Arcana berjudul "Likuefaksi". Namanya malam amal memang serba dadakan, demikian pula dengan persiapan puteri penyair WS Rendra dan Ken Zuraida ini. “Begitu menerima puisi yang agak panjang itu, saya membacanya dulu. Isinya membuat mataku berkaca-kaca dan membayangkan penderitaan korban bencana di Sulawesi Tengah itu. Mereka tak hanya kehilangan anggota keluarga tapi segalanya,” ujarnya membuat perbincangan hening sejenak.

Penderitaan korban bencana terutama yang harus memulai kehidupan mulai dari nol seperti itulah yang membuat perempuan yang juga penyanyi ini langsung menerima tawaran ikut berpartisipasi di acara yang digelar para gitaris, musisi lain, penyanyi serta sastrawan bersama Harian Kompas tersebut. “Demi kemanusiaan saya langsung katakan, mau,” katanya lagi.

Ia melihat, konser seperti yang ia ikuti itu bisa merapatkan kesetiawakanan sosial antar mereka yang tampil dan hadir. “Para korban bencana sudah sangat menderita dengan kondisinya, jangan menambah penderitaan mereka dengan menghujat lewat isu yang tidak benar. Mari berempati kepada mereka yang kesusahan,” tutur Maryam. Ia berterima kasih kepada penonton yang sedia hadir dan membantu para korban bencana.