Muhammad Sejahtera Dwi Putra (21) menjadi pahlawan baru dalam olahraga menembak Indonesia. Dia berhasil meraih medali perak dari nomor 10 meter running target campur putra pada laga di Arena Menembak Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (25/8/2018).
Medali perak dari Putra merupakan medali menembak pertama Indonesia setelah terakhir kali 52 tahun lalu, yakni ketika Elias Joseph Lessy meraih perunggu di nomor 10 meter air rifle pada Asian Games Bangkok 1966.
Namun, di balik prestasi membanggakan itu, siapa sangka Putra tak menggemari olahraga menembak. Mahasiswa Program Studi Pelatihan Olahraga, Jurusan Olahraga, Universitas Negeri Jakarta itu sangat menggemari sepak bola, futsal, dan bulu tangkis. Ia terjun ke dunia menembak karena ketidaksengajaan.
”Pada 2014 atau ketika pertama kali masuk kuliah, ada pencarian atlet menembak, terutama nomor 10 meter running target. Saya coba ikut. Namun, setelah itu, saya tidak terlalu tertarik. Tapi, Pak Masruri (pelatih 10 meter running target) terus membujuk saya latihan lagi," kata Putra.
Bujukan sang pelatih lewat pesan pendek, telepon hingga bertemu langsung membuat hati Putra luluh. "Saya akhirnya menggeluti olahraga ini,” ujarnya.
Hasil latihan terus menerus yang dilakukan Putra pun membuahkan hasil. Sekarang, namanya tercatat dalam tinta emas olahraga nasional sebagai salah satu atlet peraih medali di Asian Games, pesta olahraga terbesar di Asia.
”Sebenarnya, saat tes pertama kali, hasil Putra tidak terlalu bagus. Tapi, saya lihat anak ini punya potensi. Sebab, ia punya sifat tenang, pendiam, dan cuek dengan lingkungan sekitar. Sifat seperti itu sangat cocok untuk menjadi penembak,” kata Masruri.