Nia Dinata menganggap sutradara harus bisa berinovasi dan lebih kreatif dengan platform digital yang sudah berkembang dengan cepat. Apalagi, minat masyarakat untuk menonton film lewat gawai semakin meningkat.
“Sebagai filmmaker, kami harus terbuka dengan kemajuan teknologi. Kalau misalnya ada platform yang justru bisa membuka kesempatan kita berkreasi dengan lebih bebas, lebih kreatif, kenapa enggak? Seperti di Amerika kan larinya ke video OTT (over the top). Kita juga harus mengikuti perubahan itu,” kata Nia saat ditemui peluncuran film series Halustik, di Jakarta, Senin (6/8/2018).
Nia bersama dua sutradara Lucky Kuswandi dan Andri Cung menggarap film series Halustik yang diputar dengan platform digital. Series tersebut akan mulai tayang pada 13 September 2018 sebanyak 13 episode.
“Kalau naskah ceritanya sudah dibikin sejak lama. Nah, shooting memang baru mulai 1 Agustus kemaren karena menyatukan jadwal para pemain filmnya. Sekarang sudah selesai satu episode, jadi nanti aka nada jarak satu setengah bulan untuk menggarap episode selanjutnya,” ujar Nia.
Naskah film merupakan pemenang dari Viu Pitching Forum 2018. “Saya mendapat kendala untuk menentukan dari beberapa karya narasi mengikuti kompetisi ini. Namun pada akhirnya karya dari Sally Anom yang berjudul Halustik mendapat predikat pemenang,” kata Nia. (TIA/*)