Ifa Isfansyah jadi produser untuk film garapan mertuanya, Garin Nugroho. Film berjudul Kucumbu Tubuh Indahku ini akan diputar perdana di ajang Venice Biennale, 7 September 2018. Selain itu, film tersebut ikut kompetisi untuk film-film yang dianggap estetik.
Ini adalah pertama kalinya Ifa memproduseri film karya mertuanya. "Saya senang banget bisa jadi produser untuk film mertua saya, karena bagaimanapun saya dan beberapa pembuat film di generasi saya, tumbuh antara lain karena film-film Mas Garin. Di awal-awal bikin film saya sering dapat penghargaan dari dia juga," ujar Ifa, Kamis (2/8/2018), di Jakarta.
Bagaimana pun, lanjut Ifa, ada gap generasi antara dia dan Garin sehingga masing-masing harus saling memberi ruang. "Dengan cara itu kami bisa bekerja dengan nyaman," tambah Ifa yang sebelumnya memproduseri film karya istrinya Kamila Andini, The Seen and Unseen.
Film Kucumbu Tubuh Indahku berkisah tentang perjalanan hidup Juno menjadi penari di sebuah desa di Jawa yang terkenal sebagai desa penari lengger lanang, yakni jenis tarian perempuan yang dibawakan penari laki-laki. Perjalanan hidup Juno sebagai penari menjadi perjalanan yang membebaskan jender. Tubuh menjadi medium peleburan yang maskulin dan feminin. Itu terbentuk alami sejak kecil oleh kehidupan desa dan keluarganya. Namun, perjalanan hidup Juno selanjutnya dipenuhi oleh aneka kekerasan atas tubuh.
Film panjang ini dibintangi antara lain oleh Rianto, penari dan koreografer yang menekuni tari tradisi lengger Banyumas, Jawa Tengah. "Film ini ceritanya tentang Rianto," ujar Ifa.