Kumis tebal menjadi ciri khas penampilan Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko (54). Uskup terinspirasi untuk menumbuhkan kumis karena melihat tetangganya yang juga berkumis tebal. Menurut dia, kumis tebal itu terlihat menarik sehingga ia mau menumbuhkannya.
Ia menceritakan, kumisnya sudah tumbuh sejak ia duduk di bangku sekolah dasar dan menebal ketika sekolah menengah pertama. Sejak saat itu, ia tidak pernah mencukur kumisnya sehingga menjadi setebal sekarang. ”Semenjak itu enggak pernah saya cukur, tetapi hanya saya rapi-rapikan.”
Kumis tebal sudah menjadi ciri khas Uskup Ruby sejak SMP. Kala itu ada tiga siswa berkumis. Dia termasuk salah satunya. ”Dari tiga itu, saya yang paling kecil,” kata Uskup Ruby seusai memimpin perayaan ekaristi di Seminari Tinggi Santo Paulus, Kentungan, Yogyakarta, Sabtu (19/5/2018) siang.
Sabtu itu menjadi hari yang spesial bagi Uskup. Tepat setahun yang lalu, 19 Mei 2017, ia ditahbiskan menjadi Uskup Agung Semarang menggantikan Mgr Johannes Pujasumarta yang meninggal karena sakit pada 10 November 2015.
Uskup Ruby merasa satu tahun sebagai waktu yang sangat cepat dan tak terasa. Ia bersyukur atas dukungan umat yang luar biasa kepada dirinya. ”Banyak anugerah yang saya rasakan. Setiap kali datang ke umat, dalam berbagai macam kegiatan, antusiasmenya sangat luar biasa,” ujar Imam yang juga ahli hukum gereja itu. (NCA)