Pagi-pagi, sutradara film Fajar Nugroho atau Fajar Nugros (38) terlihat merekam video kegiatan Presiden Joko Widodo di kebun sawit Desa Pelita, Kecamatan Bagan Sinembah, Rokan Hilir, Riau. Ia memegang kamera video, berbaris di deretan jurnalis, dan mengikuti gerak-gerik Presiden selama berada di lokasi itu.
Lagi ngapain Mas? Fajar membalas sapaan dengan ramah. “Oh ini lagi diundang Presiden ke sini. Saya diajak melihat kegiatan kerja beliau,” kata Fajar saat disapa Kompas, Rabu (9/5) lalu.
Sutradara film Terbang: Menembus Langit dan Yo Wis Ben itu terlihat mengenakan batik lengan panjang. Matanya terlihat lelah. Ternyata dia baru tiba Rabu subuh di Rokan Hilir setelah menempuh perjalanan enam hingga tujuh jam jalan darat dari Pekanbaru. Setibanya di Rokan Hilir, dia bersama tiga orang lain menuju kebun kelapa sawit.
Fajar merupakan sutradara film pertama yang diundang Presiden mengikuti kunjungan kerjanya. Selama ini, selain jurnalis yang meliput kegiatannya, Presiden kerap mengundang pegiat media sosial ke sejumlah daerah di tanah air.
“Tahu-tahu ada undangan dari istana, katanya Pak Jokowi yang mengundang. Ini kesempatan saya melihat dari dekat aktivitas Presiden,” kata Fajar kata lelaki kelahiran Yogyakarta 29 Juli 1979 itu.
Lantas, apa yang mengesankan selama di kebun sawit? “Saya berkesan melihat Pak Jokowi yang mau mendengar keluhan rakyatnya. Dia mendengar keluhan itu ketika sedang bersalaman dengan orang-orang itu. Saat dia sudah masuk mobil dan melihat rakyat berteriak memanggilnya, ia tak ragu turun mobil lagi,” kata Fajar.
Menurutnya, interaksi sederhana seperti itu sudah cukup bagi rakyat kebanyakan. Tidak perlu menggunakan bahasa yang rumit-rumit, rakyat merasa apa yang dihadapinya didengar Presiden. Tidak heran, di banyak daerah penyambutan kepada Presiden begitu ramai.
Meski melelahkan, Fajar mengaku perjalanan ke Riau itu penting baginya. Pengalaman baru ini bisa jadi akan memberikan inspirasi baginya untuk berkarya lewat film. Entah kapan dan dalam bentuk seperti apa, mari kita tunggu Fajar melahirkan karyanya.