Sawah di Denpasar Bakal Hasilkan 2.717,99 Ton Gabah
Kota Denpasar memiliki sawah produktif. Pada masa panen September 2023, sawah di Kota Denpasar diperkirakan mampu menghasilkan 2.717,99 ton gabah.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Di tengah ancaman kemarau dan dampak El Nino, sawah di Kota Denpasar diperkirakan masih mampu menghasilkan 2.717,99 ton gabah pada musim panen September. Pemerintah Kota Denpasar juga mengikutsertakan petani dalam program asuransi usaha tani padi sebagai dukungan bagi petani apabila mengalami gagal panen.
Laporan dari Dinas Pertanian Kota Denpasar, Bali, menunjukkan terdapat sekitar 1.700 hektar sawah di Kota Denpasar akan menghasilkan gabah pada panen pada September ini. Jenis padi, yang umum dibudidayakan petani di Kota Denpasar, menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kota Denpasar I Gusti Ayu Ari Puspayeni, Sabtu (9/9/2023), adalah padi Ciherang, Pandan Wangi, dan Inpari 32.
Lokasi panen di Kota Denpasar, di antaranya, di kawasan Subak Intaran Barat, Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan. Seremoni panen di Subak Intaran Barat dihadiri Wali Kota Denpasar bersama jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Denpasar dan Forum Pekaseh Kota Denpasar, Jumat (8/9/2023). Adapun jenis padi, yang dipanen Wali Kota Denpasar pada hari yang sama adalah Pandan Wangi.
Kegiatan panen di Subak Intaran Barat, Sanur Kauh, masih berlanjut. Dari pemantauan pada Minggu (10/9/2023), panen padi dilangsungkan di area sawah di Subak Intaran Barat dengan menggunakan mesin pemanen padi. Menurut I Ketut Soma (66), petani penggarap yang sawahnya sedang dipanen, jenis padi yang umumnya ditanam petani di Subak Intaran Barat, Sanur Kauh, pada tancap gadon (tanam kedua dalam satu musim tanam) saat ini adalah Pandan Wangi. ”Sekarang sedang tren Pandan Wangi karena padinya kuat,” kata Soma, Minggu.
Senada Soma, I Ketut Muneng (70), yang juga petani penggarap di Subak Intaran Barat, Minggu, banyak petani di Subak Intaran Barat itu menanam padi jenis Pandan Wangi. Selain harga gabah padi Pandan Wangi lebih mahal, menurut Muneng, hasil panen padi Pandan Wangi juga cukup besar. Muneng menyebutkan, produksi gabah dari padi Pandan Wangi dinyatakan dapat mencapai 13 ton per hektar. “Harga jual kotor gabah di petani sekitar Rp 5.200 per kilogram,” ujar Muneng.
Baik Soma maupun Muneng mengakui sawah di Subak Intaran Barat tersebut masih mendapatkan pasokan air dari irigasi meskipun pengairan dilakukan secara bergilir. Soma mengatakan, mereka berencana akan kembali menanam padi pada bulan ke-11 (November) atau bulan ke-12 (Desember) nanti. ”Sampai saat ini, kami masih mendapat pasokan air dari irigasi subak,” kata Soma, Minggu (10/9).
Dari laman www.denpasarkota.go.id milik Pemerintah Kota Denpasar disebutkan, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Sekretaris Daerah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana dan Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar I Wayan Mariyana Wandhira serta jajaran OPD Kota Denpasar, Jumat (8/9/2023), menghadiri seremoni panen padi Pandan Wangi di Subak Intaran Barat, Denpasar Selatan.
Dalam kesempatan panen itu, Jaya Negara menyatakan, panen tersebut membuktikan petani dan lahan pertanian di Kota Denpasar masih tetap produktif. Jaya Negara menyebutkan produktivitas petani dan lahan pertanian di perkotaan itu menjadi kebanggaan dan sepatutnya diapresiasi. Jaya Negara juga menyebutkan Pemkot Denpasar berkomitmen menjalani program lahan sawah yang dilindungi.
Dalam upaya menjaga produktivitas pertanian di Kota Denpasar, Jaya Negara menyatakan, Pemkot Denpasar memberikan dukungan penuh, di antaranya, memberikan keringanan pajak bagi lahan sawah produktif, mengikutkan petani dalam program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, dan mengikutkan petani dalam program asuransi usaha tani padi (AUTP).
Perihal itu dikonfirmasikan Ari Puspayeni, yang dihubungi Sabtu (9/9). Program AUTP itu juga bertujuan membantu petani agar memiliki modal untuk kembali menanam jikalau mengalami kegagalan panen. Adapun Soma ataupun Muneng membenarkan pernyataan Jaya Negara mengenai adanya dukungan pemerintah bagi petani di Kota Denpasar.
”Kami sudah diberi tahu Bapak Wali Kota tentang program asuransi tani itu,” kata Soma. ”Namun, kami belum tahu seperti apa atau bagaimana program asuransi itu. Mudah-mudahan segera ditindaklanjuti,” ujar Soma.