Euforia Piala Dunia Terbendung Aturan Berlangganan Siaran

Keinginan warga untuk menonton seluruh siaran pertandingan Piala Dunia 2022 sedikit terhambat dengan kebijakan pemilik hak siar. Seluruh siaran pertandingan hanya bisa disaksikan dengan langganan berbayar.

Keinginan warga untuk menonton seluruh siaran pertandingan Piala Dunia 2022 sedikit terhambat dengan kebijakan pemilik hak siar. Tidak seperti perhelatan sebelumnya, seluruh siaran pertandingan Piala Dunia kali ini hanya bisa disaksikan dengan metode langganan berbayar. Jajak pendapat Litbang Kompas pada 8-10 November 2022 merekam publik keberatan dengan hal ini. Sebanyak tujuh dari sepuluh responden mengaku tidak setuju pertandingan Piala Dunia harus disaksikan dengan langganan berbayar. Hanya sekitar seperlima bagian responden yang justru menyatakan sebaliknya, setuju untuk berlangganan dengan berbayar.

Hal tersebut pun membuat euforia menyambut rangkaian pertandingan sepak bola kelas dunia itu tak terasa semeriah biasanya. Bahkan, perbincangan di warganet Indonesia terkait itu terasa ”suam-suam kuku”. Dari pantauan Google Trends, akhir Oktober minat publik untuk mencari informasi di Google dengan kata kunci ”Piala Dunia” masih berkisar di angka 29. Memasuki minggu pertama November, angkanya sedikit meningkat menjadi 53. Berbeda dengan warga dunia, perbincangan dengan kata kunci ”World Cup” sudah menyentuh angka 71 di minggu terakhir Oktober dan sudah mencapai titik puncak dengan skor 100 di minggu pertama November ini.

Meskipun demikian, sebagian besar responden mengaku lebih suka menonton pertandingan Piala Dunia di rumah sehingga langganan berbayar bisa ditanggung bersama keluarga atau teman. Tak kurang dari 44,6 persen responden lebih senang menonton di rumah sendirian, seperempat bagian responden lainnya pun sama memilih menonton di rumah tetapi bersama teman. Sementara sekitar 23,4 persen responden yang mengaku senang menyaksikan siaran pertandingan di luar rumah baik tempat terbuka maupun tempat tertutup.