Diah khawatir sampah terus menumpuk sehingga kian merusak Bumi. Ia mengelolanya menjadi beragam manfaat baru. Lalu, menggerakkan anak-anak muda turut serta dengannya.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·3 menit baca
Diah gelisah acap kali melihat teman-temannya kerap membuang sampah sembarangan. Belum lagi gaya hidup boros sampah, jika dibiarkan kian merusak Bumi. Ia pun berinisiatif mengelola sampah-sampah menjadi manfaat baru. Menggerakkan anak-anak muda turut serta.
Keprihatinan Diah selama menyandang seragam putih abu kian menjadi-jadi. Ia tak tega jika melihat sisa sayuran dan buah-buahan terbuang begitu saja. Memang di tempatnya tinggal, Kota Jambi, sampah organik sangat mendominasi.
Dari total produksi sampah, 70 persen merupakan sampah organik yang sebagian besar belum terkelola. Tak jarang didapati sampah memenuhi bahu-bahu jalan di pinggiran kota.
Persoalan sampah memunculkan idenya untuk mengelola sampah. Sisa sayuran dan buah-buahan ia kumpulkan, lalu diolah menjadi enzim organik. Hasilnya, enzim-enzim itu bermanfaat menjadi pestisida alami dan juga pupuk organik.
Dari situ, semangat Diah makin terlecut. Ia pun melirik pemanfaatan daun-daun sebagai bahan pewarna kain. Dengan modal belajar otodidak, ia berhasil membuat karya-karya ecoprint. Malahan produknya yang berlabel ”Janglangso” itu telah masuk dalam display UMKM Uniqlo di Kota Jambi.
Diah tak sendirian mengembangkan kegiatan produksi. Ia merangkul teman-teman sebayanya. ”Kenapa kita enggak lakukan gerakan. Diah ingin mengajak teman-teman supaya sama-sama peduli,” katanya. Selain mengembangkan Janglangso, ia pun turut aktif pada kegiatan kreatif yang dijalankan Rumah Kreatif Pemuda Siginjai yang dirintis kakak angkatnya, Fitrian Widianto.
Lain waktu, ia dapat hasil riset sejumlah kampus mengenai pemanfaatan kulit buah nanas. Ia pun tercengang mengetahui pengolahannya bisa menghasilkan produk sabun pencuci piring dan sabun tangan. ”Nanas merupakan komoditas unggulan pertanian di Jambi. Limbah kulitnya bisa diolah menjadi produk bernilai tambah,”katanya.
Bertolak dari riset-riset itulah, ia mulai membuat uji coba. Dibuatlah konsentrasi nanas yang diolah bersama jeruk nipis dan lidah buaya, lalu ditambahkan alkohol, soda kue, garam, dan bahan pembusa. Jadilah sabun pencuci piring. ”Bahannya alami, ramah lingkungan, dan aromanya wangi,” tuturnya.
Sabun olahan yang diberinya merek ”dishnash” itu ternyata diminati. Cocok buat pengguna yang punya masalah sensitif pada kulit. Rupanya, ketika diperkenalkan dalam Lomba Inovasi Produk Balitbangda Provinsi Jambi, idenya menyabet Juara II.
Perubahan iklim
Diah menyadari dunia tengah menghadapi ancaman besar dari dampak perubahan iklim. Dampak itu turut dirasakan di Jambi yang menjadi kampung halaman. Namun, ia pun meyakini, potensi sumber daya alam yang besar, jika dikelola lestari, dapat menjadi penjaga dari ancaman krisis iklim.
Selain produksi bahan alam, ia pun mengoptimalkan potensi wisata berbasis alam di Jambi. Ia juga percaya bahwa generasi muda memiliki peran penting untuk membentuk masa depan. Jika ekowisata dibangun dengan serius, wisata dapat menjadi sumber bagi masyarakat.
Ia menggerakkan sejumlah kegiatan anak muda bertema pelestarian lingkungan. Pada kegiatan bareng mengumpulkan sampah pada World Clean Up Day, sampah-sampah itu tidak langsung dibuang melainkan diolah. Selain menghasilkan sabun dan enzim organik, mereka juga membuat suvenir untuk oleh-oleh.
Lewat Janglangso, kata Diah, dibuka ruang sebesar-besarnya bagi anak muda untuk mengaktualisasi diri. Sekaligus untuk mendorong pelestarian alam dan budaya. Saat ini, Janglangso sudah melibatkan lebih dari 100 anak muda dan orang dewasa di Jambi. Ia berharap lebih banyak lagi orang turut serta dalam gerakan lestari ini.
Diah Fajar Ayu
Lahir: Jambi, 1 Juni 2005
Usia: 18 tahun
Pendidikan: Lulusan SMAN 8
Organisasi:
Founder dan Ketua Janglangso
Wakil Ketua Umum RKPS Jambi\
Ashoka Young Changemaker Indonesia 2023
Divisi Scientific Forskaj
Pengalaman:
Ashoka Young Changemaker Indonesia 2023
Pemuda Pelopor Provinsi Jambi bidang SDA, Lingkungan, dan Wisata
Duta Inisiatif Indonesia 2022
Runner-up Duta Rohis Provinsi Jambi
Juara 2 Product Innovation Balitbangda Provinsi Jambi