Jason Kartasasmita, Juara atas Kemahiran Berbahasa Jerman
Hasrat Jason Kartasasmita, pelajar kelas 10 SMA Kolese Kanisius, Jakarta, tekun belajar bahasa Jerman mengantarkannya menjadi peringkat pertama dalam Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional 2023.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
Tekun, pantang menyerah, dan selalu mengulang. Itulah resep utama Jason Kartasasmita (16), pelajar kelas 10 SMA Kolese Kanisius, Jakarta, saat belajar bahasa Jerman. Hasilnya, pemuda ini mampu keluar sebagai peringkat pertama dalam Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional 2023.
Goethe-Institut Indonesia bersama Ikatan Guru Bahasa Jerman Indonesia (IGBJI) menyelenggarakan Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional 2023 secara daring pada 16-17 Januari. Sebanyak 1.198 pelajar tingkat SMA dari 27 provinsi mengikuti babak penyisihan pada November lalu.
Jumlah peserta menyusut menjadi 70 finalis. Proses ujian kemahiran mencakup tes menulis, membaca, menyimak, dan berbicara dengan tingkat kemahiran A2 (pemula lanjutan). Mereka juga menjawab beberapa pertanyaan pada aplikasi Actionbound dan melakukan presentasi berkelompok sesuai tema secara virtual.
Empat pelajar keluar sebagai pemenang pada Jumat (20/1/2023), dengan Jason sebagai satu dari lima perwakilan DKI Jakarta mengambil gelar kampiun. Anak muda ini kaget dan senang atas hasil tersebut lantaran ini merupakan lomba bahasa Jerman pertamanya.
”Yang penting itu lancar dan berani untuk berbicara saja, sih. Pas ditanya guru bisa langsung jawab gitu,” kata Jason soal kemenangannya, di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2023).
Selama perlombaan, Jason tak luput dari tantangan. Salah satunya adalah dia harus menghafal pengetahuan umum tentang Jerman, seperti acara, budaya, nama negara bagian, dan hari penting Jerman di salah satu sesi. Topik ini merupakan hal baru bagi anak yang tinggal di Jakarta Barat ini karena dia sebelumnya fokus ke bahasa saja.
Mengikuti olimpiade bahasa Jerman memberi Jason pembelajaran lain. Jason belajar dari kompetitor lainnya untuk berani mengambil inisiatif untuk berbicara. Selain itu, dia jadi bisa mengasah spontanitas dalam berbicara.
Keberhasilan Jason dalam berkompetisi tidak lepas dari latihan rutin bersama para guru tim pembinaan DKI Jakarta, salah satunya Murni Retta Uli. Pada umumnya, proses pelatihan mencakup pemberian soal lewat Google Classroom di hari sekolah. Jason dan perwakilan DKI Jakarta lainnya mengerjakannya secara mandiri.
Baru pada hari Sabtu atau Minggu, para guru dan pelajar akan bertemu secara daring via Zoom. Mereka akan membahas soal latihan yang telah dikerjakan serta berlatih kemampuan bahasa, misalnya latihan berbicara.
”Kemampuan Jason terlihat menonjol karena memiliki spektrum kosakata yang tinggi. Selain itu, cara berbicara, pelafalan, dan intonasinya mirip seperti orang asli Jerman,” ujar Murni yang juga merupakan guru Bahasa Jerman di Kolese Kanisius.
Kemenangan Jason dan tiga pelajar lainnya di Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional 2023 memberi mereka kesempatan lebih. Mereka akan kursus ke Jerman selama tiga minggu.
Demi sekolah
Jason akrab dengan bahasa Jerman sejak SMP. Inspirasinya adalah BJ Habibie. Mendiang presiden ketiga Indonesia itu pernah mengenyam pendidikan tinggi di Aachen, Jerman, yang berujung pada pengakuan di industri penerbangan.
”Dari situ mulai tertarik. Sebenarnya saya enggak terlalu tertarik sama pesawat, tetapi saya mau kuliah di Jerman mengambil jurusan seperti mekatronika atau robotika,” ucap Jason.
Pemuda ini melihat pengetahuan berbahasa Jerman adalah aset penting demi melanjutkan pendidikan di negara dengan ibu kota Berlin itu. Jerman terkenal sebagai salah satu negara industri terkaya di dunia. Terbitlah niat untuk belajar bahasa tersebut di kursus luar sekolah.
Sama seperti bahasa lainnya, Jerman memiliki struktur bahasa sendiri. Jason harus memutar otak setelah melewati tingkat kemahiran bahasa A1 dan memasuki tingkat A2. Tata bahasa yang harus dipelajari lebih rumit.
Selain kursus, Jason juga mengasah kemampuannya dengan mengonsumsi budaya populer Jerman. Ia mendengarkan lagu-lagu, seperti penyanyi Namika yang menyanyikan ”Lieblingsmensch” (2015). Film-film juga dia tonton, seperti film pendek milik Goethe-Institut atau film Nicos Weg dari Deutsch lernen mit der DW di Youtube.
”Yang penting itu gigih, tekun, dan mau mengulang. Saya sempat kesulitan waktu naik tingkat, tapi saya coba terus sampai ketemu bagaimana cara pakainya,” lanjut anak pertama dari dua bersaudara ini.
Jason Kartasasmita
Lahir: Jakarta, 23 November 2006
Pendidikan: Kelas 10 SMA Kolese Kanisius, Jakarta
Prestasi:
Juara III Ujian Sekolah, SMP Kolese Kanisius, 2022
Juara II Group Research Paper, SMP Kolese Kanisius, 2022