Peminat jurusan komunikasi semakin diminati para mahasiswa.
Oleh
SOELASTRI SOEKIRNO
·6 menit baca
KOMPAS/PRIYOMBODO
Mahasiswa Program Studi Komunikasi Strategis Universitas Multimedia Nusantara Tangerang mengikuti kegiatan di laboratorium newsroom di Universitas Multimedia Nusantara, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (20/10/2022). Fakultas Ilmu Komunikasi mengalami peningkatan jumlah mahasiswa sejak beberapa tahun terakhir.
Peminat ilmu komunikasi semakin meningkat seiring banyaknya lowongan pekerjaan di bidang tersebut. Dengan memilih jurusan yang sesuai minat, para mahasiswa ilmu komunikasi pun mengincar beragam profesi sesuai dengan bidangnya.
Di sela-sela ujian tengah semester, mahasiswa Program Studi Komunikasi Strategis (Strategic Communication) Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Maria Kristina (19), bercengkerama bersama teman-temannya di ruang Collabo Space, Kamis (20/10/2022). Ruangan tersebut sering dipakai mahasiswa untuk simulasi konferensi pers. Selain itu, UMN juga menyediakan fasilitas yang lengkap bagi mahasiswa. Beberapa ruangan itu, misalnya, ruangan simulasi newsroom, studio green screen, studio TV, dan studio radio.
Tak dimungkiri, fasilitas yang memadai menjadi salah satu daya tarik yang membuat Maria memutuskan kuliah di prodi komunikasi strategis. ”Sejak SMA, saya suka bidang komunikasi, terlibat dalam berbagai acara. Lalu, suatu saat saya datang ke acara info session UMN, pas konsultasi disarankan masuk ke jurusan komunikasi,” kata Maria yang kini duduk di semester 3.
Meski di SMA belajar di jurusan IPA, Maria merasa tetap bisa mengikuti semua mata kuliah di jurusannya saat ini. Sejak semester pertama, dia mempelajari dasar-dasar ilmu komunikasi. ”Di sini sebenarnya kuliahnya enggak susah, tapi enggak gampang juga. Belajar ilmu komunikasi lebih complicated, bagaimana kita harus mempersuasi orang lain,” ujar Maria yang ingin meniti karier di dunia kreatif, seperti kreator konten.
Luasnya lapangan pekerjaan yang bisa diambil para lulusan ilmu komunikasi menjadi salah satu daya tarik bagi calon mahasiswa. Mereka bisa masuk ke banyak usaha karena di perusahaan dan instansi apa pun, orang yang punya latar belakang ilmu komunikasi sangat dibutuhkan, baik untuk urusan internal maupun eksternal.
Alasan itu pula yang disampaikan Devita Melanie Candra (18), mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas UPN ”Veteran” Yogyakarta. ”Lulusan ilmu komunikasi itu sangat fleksibel, bisa masuk ke mana-mana,” kata Devita yang biasa dipanggil Vita pada Kamis (20/10/2022) lewat sambungan telepon.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Aktivitas mahasiswa di laboratorium immersive dan green screen di Universitas Multimedia Nusantara, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (20/10/2022). Ilmu Komunikasi semakin diminati oleh para calon mahasiswa.
Vita merasa pilihan ilmu komunikasi sesuai minat karena ia senang menjadi pembicara, motivator, dan host. Itulah sebabnya, alumnus SMA Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, itu sering ikut lomba menjadi penyiar televisi yang diadakan sekolahnya.
Ia berpikir dengan belajar ilmu komunikasi, bisa belajar mengasah kemampuan berbicara di depan umum yang amat ia butuhkan. Terlebih ia bercita-cita, dengan berbicara bisa mengubah dunia dengan membuat perubahan lebih baik yang kelak membantu bangsa dan negara serta rakyat Indonesia.
Untuk menyiapkan diri, Vita sudah menetapkan akan memilih konsentrasi broadcasting di prodinya yang memiliki UPN TV. Di sanalah ia mencoba menjadi news anchor yang bisa membawa dirinya menggapai cita-cita menjadi seorang host, pembicara, dan motivator.
Muhammad Renardi Ariza (19) atau Renar juga memantapkan langkah menuju masa depan dengan memilih kuliah di Program Studi Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Renardi punya latar belakang berbeda mengenai pilihan kuliah di jurusan ilmu komunikasi dan penyiaran. Awalnya, ia kerap mendengar pembicaraan paman dan ayahnya mengenai pentingnya memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.
Kebetulan pula ayah dan pamannya alumnus ilmu komunikasi. Renar, panggilan akrabnya, memang hidup di antara pegiat organisasi massa keagamaan yang besar.
Keadaan itu yang membuat Renar sejak bersekolah di SMAN 107 Jakarta Timur sudah mantap memilih jurusan ilmu komunikasi saat kuliah. ”Saya ingin masuk ke organisasi politik, ke depan ingin menjadi wakil rakyat,” ujar Renar, Jumat (21/10/2022), lewat telepon. Berkaitan dengan keinginan itu, ia mulai belajar berorganisasi dengan menjadi pengurus OSIS di sekolahnya.
Di kampus, mahasiswa semester tiga itu menambah kemampuannya berorganisasi dengan bergabung ke himpunan jurusan dan akan ikut organisasi kemahasiswaan di luar kampus. ”Lulusan ilmu komunikasi punya bidang pekerjaan sangat luas, tak ada lembaga yang tak butuh orang dengan latar belakang ilmu komunikasi. Tapi, saya juga harus belajar menulis,” katanya.
Ia sadar kemampuan menulis membutuhkan pengetahuan yang ia dapatkan dari membaca banyak buku. Itulah yang Renar lakukan untuk menambah kemampuannya menghadapi masa depan.
Lebih banyak praktik
Peningkatan minat pada studi komunikasi telah terlihat sejak beberapa tahun terakhir di banyak kampus yang memiliki studi rumpun komunikasi. Di Prodi Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Jakarta, misalnya, pada 2020 tercatat ada 172 mahasiswa program studi ilmu komunikasi. Tahun 2021 meningkat jadi 244 mahasiswa. Tahun 2022 tercatat 235 mahasiswa. Sementara mahasiswa jurusan ilmu jurnalistik berturut-turut sebanyak 153 orang (2020), 177 orang (2021), dan 185 orang (2022).
Di Universitas UPN ”Veteran” Yogyakarta, jumlah mahasiswa prodi ilmu komunikasi terus meningkat. Pada 2019 ada 156 orang, naik menjadi 198 orang (2020), 211 orang (2021), dan 258 orang (2022).
KOMPAS/PRIYOMBODO
Kepala Program Studi Komunikasi Strategis Universitas Multimedia Nusantara Cendera Rizky, MSi, bersama mahasiswa sedang praktik mata kuliah Media Relation di ruang Collabo Space UMN, Kamis (20/10/2022).
Kepala Prodi Komunikasi Strategis UMN Cendera Rizky Anugrah Bangun, MSi, mengungkapkan, saat pertama kali prodi ilmu komunikasi UMN berdiri tahun 2007, mahasiswa yang masuk masih sedikit, sekitar 200 orang. Hingga kemudian tahun 2016, animo mahasiswa baru yang memilih ilmu komunikasi, terutama public relations, semakin banyak. Peningkatan jumlah mahasiswa semakin signifikan saat pandemi.
”Tahun 2019 jumlah mahasiswa yang mendaftar sebanyak 300, tahun berikutnya meningkat menjadi 462, lalu 2021 jadi 500 mahasiswa. Nah, tahun ini jumlah mahasiswa komunikasi strategis sebanyak 560, hingga kami harus membuka 15 sampai 16 kelas. Jumlah mahasiswa komunikasi strategis menjadi urutan kedua (yang paling diminati) setelah jurusan desain komunikasi visual di UMN,” kata Cendera Rizky yang akrab disapa Kiky.
Hingga kini, mahasiswa jurusan komunikasi strategis yang aktif kuliah berjumlah sekitar 2.000 orang. Untuk mengajar banyak kelas, Fakultas Ilmu Komunikasi UMN menggandeng para praktisi. Selain itu, ada satu kelas kuliah hibrida yang bisa menjadi pilihan bagi mahasiswa yang masih berada di kotanya masing-masing.
Menurut Kiky, minat mahasiswa ilmu komunikasi meningkat karena banyaknya tawaran magang atau kerja di bidang tersebut. ”Suatu saat ada mata kuliah pilihan yang peminatnya melonjak, yaitu community relation. Biasanya, kami buka satu kelas itu enggak penuh. Ini tiba-tiba sampai ada dua kelas yang penuh dan masih kurang. Saya cari tahu kenapa ini, ternyata karena banyak perusahaan start up yang membuka lowongan magang community relation,” ungkap Kiky.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Aktivitas mahasiswa di laboratorium rekaman di Universitas Multimedia Nusantara, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (20/10/2022).
Di UMN, mahasiswa didorong untuk kreatif dalam setiap mata kuliah. Banyak praktik yang harus dikerjakan mahasiswa supaya saat masuk ke dunia kerja tidak kaget. Kiky mencontohkan mata kuliah yang diampunya, yaitu media relation, mahasiswa diminta praktik membuat konferensi pers. Kiky menunjukkan beberapa video saat mahasiswa simulasi konferensi pers.
”Mereka kreatif-kreatif, ada acara yang formal digarap dengan serius dan ada juga konferensi pers musik yang pura-pura menghadirkan penyanyi. Kami selalu menyelipkan ICT (information and communications technology) dalam kuliah. Biasanya, dimulai dengan pemaparan konsep, simulasi seperti press conference, dan social media monitoring,” kata Kiky.