Berawal dari senang berpidato, Amira Shinta Rizky (18) kemudian jatuh cinta pada puisi. Bermodal kemampuan berpidato, ia mengalihkan kemampuannya membaca puisi dengan penuh ekspresi.
Oleh
SOELASTRI SOEKIRNO
·4 menit baca
Berawal dari senang berpidato, Amira Shinta Rizky (18) kemudian jatuh cinta pada puisi. Bermodal kemampuan berpidato, ia mengalihkan kemampuannya membaca puisi dengan penuh ekspresi yang justru membawa dirinya menjuarai aneka lomba membaca puisi sejak SMP sampai kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jember.
Amira yang berasal dari Rogojampi, Banyuwangi, merasa beruntung, apa pun yang ia lakukan selalu mendapat dukungan ibunya, Istiharoh. Namun, guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Taruna Budaya Rogojampi, Edy Hariyanti, menjadi sosok penting yang mendorong Amira lebih serius belajar membaca puisi. Edy Hariyanti mengetahui Amira punya talenta di bidang sastra sehingga menyarankan kuliah di Jurusan Sastra Indonesia meski Amira siswa jurusan IPA.
Perkenalan anak kedua dari tiga bersaudara itu pada puisi terjadi saat duduk di bangku SMP. Waktu itu, Amira yang sering ikut lomba pidato ingin merasakan nikmatnya membaca puisi atau deklamasi. Pertama kali membaca puisi, ia sudah merasa suka. ”Dengan membaca puisi, aku lebih bisa menunjukkan ekspresiku sesuai isi puisi. Itu membuatku senang,” ujar Amira lewat sambungan telepon pada Rabu (11/5/2022). Mulailah ia ikut lomba baca puisi di tingkat daerah dan menang.
Awal bersekolah di SMA, Amira tak lagi menggeluti puisi, tetapi kemudian ia membaca pengumuman ada lomba baca puisi di Banyuwangi. Ia langsung mendaftar dan mempelajari dua puisi dan hasilnya ia menjadi salah satu pemenangnya. Di sekolahnya, para pemenang lomba bidang apa saja dinilai sebagai siswa berprestasi dan diapresiasi dengan dipanggil ke depan saat upacara bendera setiap Senin. ”Wah, itu membuatku bangga dan senang,” kata Amira.
Apreasiasi dari sekolah semakin mendorong Amira mengikuti lebih banyak lomba. Sekolah juga membuat banner yang berisi foto siswa berpretasi tingkat provinsi dan nasional. ”Itu sangat membanggakan, selain hadiah lomba puisi bagi pemenang pertama sangat besar, Rp 1 juta,” ujarnya.
Semangat belajar
Ia lalu makin sering ikut lomba, pidato, dan baca puisi. Melihat antusiasme siswanya, Hariyanti mencarikan guru khusus untuk mengajari Amira dan siswa lain yang akan ikut lomba baca puisi. Latihan yang dilakukan di sekolah membuat para siswa makin bersemangat menambah pengetahuan. Kepesertaan Amira di banyak lomba, walau tak selalu menang, ternyata membuat para mahasiswa Universitas 17 Agustus (Untag) Banyuwangi yang kerap mengadakan lomba baca puisi tertarik. Mereka mengajak Amira ikut latihan bersama mereka di kampus. Tak hanya kerap mengadakan lomba baca puisi, Untag Banyuwangi juga punya klub teater yang rutin berlatih dan kerap berpentas. Amira sempat berlatih bersama para seniman bidang sastra itu. Pernah suatu ketika mereka mengajak Amira berlatih pernapasan dengan menceburkan diri di sungai. ”Itu sangat menyenangkan sebab benar-benar bisa melatih kemampuanku mengatur napas sehingga lancar melagukan intonasi saat membaca puisi,” ujar Amira.
Ia menyayangkan, pandemi membuat latihan bersama itu terhenti. Apalagi, setelah itu ia sudah lulus SMA, lalu melanjutkan kuliah ke Universitas Jember. Sekarang, ia banyak berlatih sendiri di rumah. Saat pandemi, Amira memilih pulang ke Rogojampi. ”Saat aku mau ikut lomba baca puisi yang diadakan Universitas Sriwijaya, hanya latihan di rumah di depan cermin. Ibuku menjadi juri yang memberi masukan kurang ini dan itu, harus diperbaiki,” ujar Amira tentang persiapan ikut lomba baca puisi yang ia lakukan.
Tak sia-sia ia berlatih sendiri sebab dalam lomba dilakukan secara daring. Ia menjadi juara pertama, mengalahkan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi. Gadis yang bercita-cita menjadi guru ini berharap bisa belajar lebih banyak bidang sastra Indonesia di kampusnya.
Saat ini, ia belum tahu apakah ada unit kegiatan mahasiswa teater untuk lebih mengasah kemampuannya, tetapi ia sungguh berharap fasilitas itu ada di Universitas Jember. Selain itu, dia berharap ada lomba baca puisi dan bidang sastra lainnya di kampusnya. Amira Shinta Rizky
Lahir: Banyuwangi, 2004
Pendidikan: - SMA Negeri 1 Taruna Budaya Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi - Mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember, Jawa Timur Prestasi: - Juara I Lomba Baca Puisi Gema Griya FKIP 2022 Universitas Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan (2022) - Juara II Lomba Baca Puisi 53marak (Radio) Mandala Banyuwangi (2021) - Juara Favorit Lomba Musikalisasi Puisi di Jember (2020) - Juara I Lomba Pidato pada ”Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam Tingkat Kabupaten Banyuwangi Ke 4 Tahun 2019”
- Juara Harapan II Lomba Baca Puisi Radio Mandala Banyuwangi (2019)