Gerakan Sapu Plastik untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan
Saat ini, kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan semakin besar. Mereka sudah mempunyai komitmen untuk memilah sampah plastik, bahkan banyak orang yang bisa mendaur ulang sampah plastik.
Oleh
MARIA SUSY BERINDRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Saat ini, kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan semakin besar. Mereka sudah mempunyai komitmen untuk memilah sampah plastik, bahkan banyak orang yang bisa mendaur ulang sampah plastik.
Perusahaan minuman yang digandrungi anak muda Chatime pun ikut bergerak menyelamatkan lingkungan dengan meluncurkan program #GerakanSapuPlastik. Mereka bekerja sama dengan PlasticPay, gerakan sosial berbasis platform digital yang mengajak masyarakat untuk mengubah sampah plastik menjadi bermanfaat dan membawa kebaikan.
Komitmen keduanya disampaikan oleh Devin Widya Krisnadi, Business Director PT Foods Beverages Indonesia dan Suhendra Setiadi, CEO PlasticPay dalam jumpa pers secara daring pada Senin (21/2/2022). Gerakan Sapu plastic merupakan wujud Gerakan Chatime Communitea.
“Chatime Communitea adalah payung program besar untuk menciptakan social impact di tengah masyarakat. Sebelumnya, kami sudah melakukan berbagai inisiatif seperti donasi minuman ke masyarakat umum. Kini, kami ingin memantapkan program berkelanjutan dengan fokus lingkungan hidup,” kata Devin.
Menurut Devin, program ini bukan hanya mengurangi sampah plastic tetapi juga mendorong jalannya ekonomi sirkular. “Kami melakukan upcycling untuk mengubah sampah jadi bahan baku diolah lagi menjadi barang yang bisa dijual. Konsumen mengumpulkan gelas plastic yang sudah dipakai,” katanya.
Devin menambahkan, perusahannya akan memasang dropbox pengumpulan gelas plastic di 15 titik yang berada di wilayah Jakarta dan Tengarang. Pelanggan chatime bisa masukkan gelas, bisa dibuang ke dropbox dan sampah plastik secara rutin akan dimabil pleh PlastiPay.
Gelas plastik yang terkumpul akan dihancurkan menjadi butiran, lalu diproses menjadi Recycled Polyester Staple Fiber (Re-PSF), bahan kain fiber daur ulang ramah lingkungan berkualitas tinggi. Lalu Re-PSF tersebut akan disalurkan ke UMKM untuk dikreasikan menjadi berbagai macam produk upcycle berkualitas tinggi, mulai dari tas, dompet, sajadah, hingga tempat tidur peliharaan.
Sementara itu, CEO PlasticPay Suhendra Setiadi mengatakan, dengana danya program ini, masyarakat tak lagi bingung bagaimana membuang gelas plastik. “Dari pengumpulan gelas-gelas plastik bekas, kami akan membersihkannya dan diolah menggunakan mesin. Kami sudah memiliki partner yang mengolah sampah plastik sesuai dengan standar international,” katanya.
Harapannya, gerakan untuk mengolah sampah plastik ini akan semakin besar. “Kita juga bisa melibatkan lebih banyak orang, terutama UMKM untuk membuat produk yang bermanfaat,” katanya.