Setelah setahun lebih pandemi, masyarakat antusias menyambut bioskop yang sudah mulai dibuka.
Oleh
Andrew Benaldo Andikara dan Elvi Rahmawani
·4 menit baca
ANGELO MITRA P
Antrean pembelian tiket yang mengular di salah satu bioskop yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (21/11/2021).
Sejak awal pandemi, bioskop menutup semua aktivitasnya. Masyarakat tidak dapat lagi mengakses fasilitas menonton film di bioskop. Setelah lebih dari setahun, pada 9 Oktober 2021, kegiatan di bioskop secara bertahap dibuka. Bioskop yang tadinya meredup lambat laun bisa dinikmati masyarakat untuk mencari hiburan, khususnya generasi muda. Lantas, bagaimana antusiasme masyarakat dalam menyambut kembali pembukaan bioskop di tengah pandemi?
Untuk mencari tahu dan melihat langsung kondisi bioskop yang mulai beroperasi kembali, Kompas Muda mengunjungi salah satu bioskop di kawasan Paskal 23 Shopping Center, Bandung, Jawa Barat, Selasa (23/11/2021). Salah seorang petugas yang berjaga di depan pintu masuk bioskop menyapa ramah pengunjung yang datang. Di sebelah pintu masuk terdapat penyanitasi tangan dan alat pendeteksi suhu tubuh sebagai bagian dari protokol kesehatan.
Supervisor CGV Paskal 23 Rizki Darmawan mengatakan, banyak sekali perubahan yang terjadi antara sebelum dan sesudah pandemi, tetapi yang paling dirasakannya adalah dari jumlah penonton yang datang setiap hari. ”Perbedaan sih sebenarnya di jumlah penonton, ya. Sebelum pandemi di Paskal, jumlah penonton bisa sampai 2.000 orang di weekend dan 2.500 pengunjung mungkin kalau movie-nya bagus seperti blockbuster gitu,” ujarnya.
ANGELO MITRA P
Anak muda yang sedang berfoto di salah satu bioskop yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (21/11/2021).
Rizki menambahkan, saat bioskop kembali dibuka setelah setahun lebih ditutup, terjadi penurunan yang cukup drastis dari jumlah penonton setiap harinya. Ditambah lagi, bioskop hanya dapat menampung 50 persen dari total kapasitas untuk setiap teater. Wajar saja rata-rata jumlah pengunjung per hari hanya 500 orang.
”Saat kami buka pertama kali itu minim banget, sedikit banget karena kapasitasnya pun hanya 50 persen. Mungkin sehari paling cuman 200-an atau kalau movie-nya bagus mungkin di 300-an,” ujarnya.
Selain itu, kata Rizki, CGV mengubah tata cara pembelian tiket dan makanan. Pihak bioskop memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk dapat membeli tiket dan makanan secara daring atau dapat memesan via self-ticketing machine yang disediakan bioskop untuk meminimalisasi kontak langsung antara pengunjung dan pegawai bioskop.
Sebagai tindakan preventif akan timbulnya kluster penyebaran Covid-19 baru, pihak bioskop telah melakukan beberapa protokol kesehatan yang cukup ketat. ”Untuk protokol kesehatan kami tetap mengacu pada peraturan Kementerian Kesehatan sehingga saat masuk mereka harus scan Peduli Lindungi dan cek suhu,” kata Rizki.
Sebelumnya, ujar Rizki, sempat ada peraturan untuk anak di bawah 12 tahun tidak boleh masuk, tetapi sekarang sudah bisa masuk. ”Karyawan wajib memakai face shield dan masker, dan pastinya sudah divaksin dua kali,” katanya.
Protokol kesehatan yang ketat di bioskop dan pelayanan yang nyaman tentunya membuat pengunjung gembira. Mereka pun merasa keamanannya terjaga saat menikmati film yang disukainya. ”Saya ikut senang sih sebenarnya karena bioskop udah dibuka berarti perekonomian udah jalan lagi,” kata Ica, salah satu pengunjung CGV Paskal 23 Shopping Center Bandung.
Saat ini, semua tempat harus mengutamakan protokol kesehatan sehingga pengunjung pun merasa aman. ”Cuma paling ke depannya mungkin kalau masih pandemi harus tetap mematuhi prokes yang ada, enggak boleh kendur sama sekali. Tapi penginnya balik seperti dulu lagi aja sih, ramai kaya dulu lagi,” kata Ica.
Bukan hanya Ica yang berada di Bandung, dua mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta, Puspa Enggarjati Putri dan Reza May Kissany, pun mengharapkan hal yang sama. ”Kalau protokol kesehatan sendiri itu sudah cukup baik dan ketat di bioskop. Kalau pas nonton pun harus jaga jarak, itu dah bagus,” kata Puspa.
Pengunjung lainnya, Reza, mengatakan, selama pandemi, dirinya memilih menonton film melalui streaming. ”Selama ini sih nonton dari platform yang banyak berkembang saat ini. Harapannya, ke depan bioskop bisa kembali normal kayak dulu, udah enggak ada pembatasan lagi, jadi, kan, asyik nih nonton bareng-bareng sama teman,” katanya.
ARSIP PRIBADI
Anggota Magangers Kelompok 1
Magangers Kompas Muda Batch 12
- Andrew Benaldo Andikara, Institut Teknologi Bandung
- Elvi Rahmawani, Universitas Andalas, Padang
- Fadhila Ain Salsabilla, SMAN 6 Yogyakarta
- Angelo Mitra Primantio, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
- Octa Enri Putra, Universitas Sebelas Maret Surakarta