Mahasiswa UGM Ciptakan Boneka Satwa Nusantara untuk Edukasi
Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, membuat boneka satwa Nusantara untuk mengajak masyarakat melestarikan hewan langka.
Oleh
Soelastri Soekirno
·4 menit baca
Peristiwa perburuan liar terhadap satwa langka menginspirasi mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Achmaludin Taufan Azmi (20), untuk mengedukasi masyarakat agar menghentikan hal buruk itu. Impiannya terwujud pada akhir Agustus 2021 lalu ketika ia bersama empat sesama mahasiswa UGM meluncurkan boneka fauna endemik Nusantara atau fansa ke pasar.
Karya tim mahasiswa UGM yang dipimpin Taufan itu bukan sembarang boneka, melainkan boneka yang dilengkapi teknologi informasi berupa kartu AR (augmented reality) dan kode QR (quick response) yang berisi materi edukasi mengenai satwa berbentuk boneka itu dan satwa langka lain khas Indonesia. ”Pembeli bisa membuka website berisi artikel dan video singkat mengenai satwa langka khas Indonesia dan edukasi konservasi,” kata Taufan yang dihubungi lewat telepon pada Jumat (1/10/2021).
Mengenai pemilihan boneka sebagai cara mengedukasi warga, Taufan menyatakan, boneka adalah benda yang disukai semua usia dan jender. Anak-anak sampai orang dewasa tetap suka boneka. Ia juga mengamati penjualan ikon boneka satwa Asian Games 2018 di Jakarta yang laris manis.
”Itu jadi bukti bahwa semua usia tetap suka boneka. Dan ketika mendapat vendor yang membuat boneka ciptaan kami, pemilik vendor meminta kami sabar sebab harus antre. Berarti pemasaran boneka, bahkan di masa pandemi tetap bagus,” ujar Taufan.
Ketika boneka terwujud, ia akan berupaya menggandeng dinas pendidikan agar boneka itu bisa menjadi upaya edukasi konservasi sejak anak-anak duduk di pendidikan dasar. ”Biasanya belajar dengan alat yang menyenangkan akan membuat siswa mudah memahami isi pelajaran,” kata Taufan.
Kanguru emas
Boneka seri fansa terdiri dari tiga karakter hewan, Ates, Lagus, dan Thera, yang merupakan representasi dari satwa asli Indonesia yang terancam punah. Ates merupakan Owa Jawa (hylobates moloch). Lagus adalah kanguru pohon (dendrolagus pulcherrimus) yang hanya ada di Papua. Orang biasa menyebut kanguru pohon dengan kanguru emas. Sementara Thera menjadi representasi harimau Sumatera (panthera tigris). Inovasi boneka fansa tersebut mereka sertakan dalam Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2021 yang diadakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Ketiga karya itu terwujud berkat kerja keras Taufan bersama Aulia Nur Fajriyah, mahasiswa Departemen Teknologi Informasi Fakultas Teknik UGM, Bagus Dwiantara (Fakultas Kehutanan UGM), Aulia Putri Hijiriyah (Fakultas Ilmu Budaya UGM), dan Rendy Nu’man Pradana (Departemen Fisika Fakutas MIPA UGM). Mereka bekerja di tengah musim pandemi sejak Maret 2021. Setelah lolos seleksi di PKM lalu mendapat dana untuk mewujudkan ide, lima mahasiswa sejak April 2021 kembali bekerja sama untuk membuat tiga jenis boneka satwa.
Menurut Rendy, sejak awal, seluruh anggota tim sudah mendapat tugas masing-masing. Ada tim desain, promosi, dan pemasaran sampai membuat sistem teknologi digital. Ia menyebut Aulia misalnya membuat dan memasang sistem teknologi informasi pada boneka dan membuat situs web, sedangkan Aulia Putri menyusun kata-kata pada situs web sehingga memudahkan pembeli boneka memahami isi edukasi mengenai konservasi hewan langka Indonesia.
”Saya menjadi tim pemasaran, mungkin karena memang dianggap bisa melakukan tugas itu. Kuliah di jurusan fisika tapi saya memang suka marketing, he-he-he,” jelas Rendy yang dihubungi lewat telepon secara terpisah.
Agar memudahkan pembeli membaca uraian edukasi yang disertakan dalam setiap boneka, tim memilih cara agar program tersebut bisa mereka akses lewat gawai masing-masing pada program android. ”Oleh karena tujuannya edukasi mengenai konservasi satwa endemik kita, kami harus pikirkan cara paling mudah,” tambah Taufan yang juga menjadi asisten praktikum silvikultur di Fakultas Kehutanan UGM.
Semua anggota tim sepakat, akan terus mengembangkan isi materi edukasi pada boneka yang dijual dengan harga promosi Rp 79.000 di e-dagang tersebut.
Achmaludin Taufan Azmi
Tempat lahir: Tegal, 2001
Mahasiswa Departemen Manajemen Kehutanan Fakultas Kehutanan UGM
Organisasi:
Staf Departemen Peningkatan Potensi Mahasiswa Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM
Prestasi:
Juara Favorit Lomba Bisnis Kreatif Fisipol UGM 2021
Aulia Putri Hijriyah
Tempat lahir: Wonosobo, 2001,
Mahasiswa Departemen Sejarah Fak Ilmu Budaya UGM.
Prestasi:
Penghargaan The Honorable Mention Award pada lomba menulis karya masyarakat oleh Keluarga Alumni Onsoed wilayah Solo Raya tahun 2018
Organisasi:
Koordinator Hubpub dan Media Partner Hiperion 2021
Bagus Dwiantara Briandaru
Tempat lahir: Sleman, 2001
Mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM
Organisasi:
Anggota Divisi Media Informasi Kelompok Mahasisw Islam kehutanan 2019-sekarang
Rendy Nu’man Pradana
Tempat lahir: Slawi, 2000
Mahasiswa Departemen Fisika Fakultas MIPA UGM
Organisasi: Staf Kementerian kewiraswastaan BEM MIPA UGM
Aulia Nur Fajriyah
Tempat lahir: Yogyakarta, Maret 2002
Mahasiswa Departemen Teknologi Informasi Fakultas Teknik UGM