Keterampilan Digital Semakin Terasah di Lomba Internasional
Pencarian talenta digital yang mumpuni sangat dibutuhkan saat ini.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI
Sebanyak 2.929 siswa, TNI, dan masyarakat umum mengikuti kegiatan peluncuran perpustakaan digital Kota Malang, sekaligus memecahkan rekor Muri membaca dengan gawai terbanyak, Kamis (12/12/2019), di halaman depan Balai Kota Malang, Jawa Timur.
Memasuki era digital berarti kebutuhan keterampilan digital semakin dibutuhkan. Pertanyaan apakah Indonesia sudah memiliki sumber daya manusia dengan keterampilan memadai pun muncul.
COO MyEduSolve, Stephanie Saputra, Kamis (26/8/2021), di Jakarta, mengatakan, Indonesia diperkirakan membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital pada tahun 2030. Karena itu, Indonesia perlu mempersiapkan talenta digital ini sejak dini.
”Kita perlu mencetak 600.000 talenta digital setiap tahun. Perubahan itu muncul dari keberanian dan kemampuan berimajinasi. Meskipun itu belum terjadi, tidak berarti itu mustahil,” kata Stephanie dalam peluncuran Microsoft Office Specialist & Adobe Certified Professional National Championship 2021.
Stephanie melanjutkan, hal itu menjadi salah satu alasan untuk menyelenggarakan lomba bertaraf internasional, seperti National Championships yang terdiri dari Microsoft Office Specialist (MOS) dan Adobe Certified Professional selama Agustus. Lewat lomba ini, pelajar dan mahasiswa Indonesia berusia 13-22 tahun bisa menunjukkan keterampilan digital masing-masing.
Peserta lomba akan mendapatkan sertifikasi di salah satu jenis aplikasi Microsoft atau Adobe yang berlaku seumur hidup. Selain itu, enam pemenang dari lomba-lomba tersebut akan mewakili Indonesia di perlombaan tingkat internasional Microsoft & Adobe Virtual World Championships pada November 2021.
”Melalui kejuaraan ini, anak muda Indonesia bisa berani imajinasi, membuktikan kemampuan di dunia, dan memiliki harapan kuat di masa ini,” tutur Stephanie, yang mengambil slogan kreativitas tanpa batas sebagai tema lomba tahun ini.
DITJEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM KEMENDAGRI
Suasana peluncuran peluncuran Microsoft Office Specialist & Adobe Certified Professional National Championship 2021 di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Kamis (26/8/2021). Turut hadir dalam acara itu COO MyEduSolve Stephanie Saputra dan Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar.
Microsoft Office Specialist & Adobe Certified Professional National Championship 2021 merupakan lanjutan dari penyelenggaraan lomba serupa pada 2019. Sembilan anak muda Indonesia terpilih untuk bertanding dalam World Championships yang digelar di New York, Amerika Serikat.
”Bagi teman-teman yang ingin mencoba sesuatu, cobalah hal ini karena bisa menjadi rezeki di sana. Jangan lupa untuk bekerja keras karena dengan bekerja keras kamu akan bangga dengan hasilnya,” kata Safira Azzahra Rizwandi, salah satu pemenang lomba nasional tahun 2019.
Modal bersaing
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan, lomba semacam itu dapat memberikan kesempatan bagi anak muda Indonesia dalam mengekspresikan inovasi dan kreativitas mereka. Hal ini lantaran kreativitas anak muda tersebut bisa ikut berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa.
”Kita berhadapan dengan bonus demografi di mana usia produktif akan lebih banyak. Kita memerlukan generasi muda yang punya kemampuan beradaptasi dengan iptek dan juga bisa mempunyai daya saing serta kemandirian karena itu modal bersaing ke depan,” ujar Zainudin.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Salah satu pekerja memeriksa pemesanan dan stok barang yang mereka jual melalui toko digital di Jalan Pemotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (28/5/2021). Produk dari Markonah tersebut saat ini terus membangun usaha kreatifnya melalui jangkauan pasar yang lebih luas dengan memanfaatkan teknologi.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar menambahkan, pengetahuan dan keterampilan di bidang iptek sangat dibutuhkan dalam berkompetisi di ranah internasional. ”Kita sedang menghadapi pandemi dan memulihkan ekonomi, kemampuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi sangat dibutuhkan dan menjadi hal mendasar untuk memperkuat bangsa,” tuturnya.