logo Kompas.id
MudaMenepis Bujuk Rayu Teroris
Iklan

Menepis Bujuk Rayu Teroris

Pendukung paham radikalisme dan kekerasan mengikuti apa yang sering dilakukan anak muda. Karena anak muda senang bergaul di media sosial, mereka juga menggunakan media sosial untuk menyebarkan ajaran radikalisme.

Oleh
Soelastri Soekirno, Denty Piawai Nastitie, Ester Lince Napitupulu
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hcH0MWiIjvw8T8E3aGub5HCRdjw=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Fb6d43921-9d75-4ef8-8e58-cf0e1057d382_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Peserta aksi solidaritas antarumat beragama membagikan bunga dan pita hitam kepada umat Katolik di Katedral Hati Yesus yang Mahakudus Makassar, Sulawesi Selatan, pada perayaan Minggu Paskah (4/4/2021). Aksi itu adalah respons terhadap serangan teror bom bunuh diri yang terjadi pekan lalu.

Kaum muda menjadi target utama penyebaran ideologi terorisme lewat media sosial. Begitu kata Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Lantas, apa yang bisa dilakukan kaum muda untuk menghindari bujuk rayu kelompok teroris?

September 2016, Febri berangkat ke Suriah. Ia ingin menyusul keluarganya yang lebih dulu berangkat ke sana. Selain itu, ia tergiur  iming-iming hidup sejahtera di negeri yang dijuluki negeri berjuta keberkahan itu, seperti digambarkan di media sosial.

Editor:
budisuwarna
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000