Menanti Pemenang Piala Grammy dari Situasi Tak Biasa
Penganugerahan Piala Grammy Ke-63 pada Senin (15/3/2021) pagi waktu Indonesia di masa pandemi punya arti penting. Musisi jadi punya panggung menyuarakan pendapatnya untuk mengurangi keresahan sosial.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·5 menit baca
Perhelatan penganugerahan Piala Grammy Awards Ke-63 bakal berlangsung tidak biasa, mempertimbangkan alasan kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Beyonce, yang paling banyak dapat nominasi, menolak tampil. Taylor Swift harus menjalani tes Covid-19 harian dulu selama seminggu. Sementara The Weeknd memboikot acara ini.
The Recording Academy (akan disingkat The Academy) telah menetapkan perhelatan pada Minggu (14/3/2021) malam ini waktu Los Angeles atau Senin pagi waktu Indonesia. Karena pandemi Covid-19 masih berkecamuk di mana-mana, termasuk Los Angeles, jadwal itu mundur dari semula 31 Januari 2021.
Kepada Variety pada September 2020, Harvey Mason Jr, CEO The Academy, mengatakan, malam penganugerahan akan berlangsung live seluruhnya tanpa sesi yang telah direkam sebelumnya (pre-recorded).
”Kami mengarah ke Staples Center dengan jumlah penonton terbatas. Pertunjukan musik live di Staples tanpa penonton sama sekali atau memadukan rekaman virtual dengan beberapa elemen tambahan dari lokasi berbeda,” kata Harvey.
”Kami masih berkoordinasi dengan mitra kami, dengan pengelola venue, dan ahli kesehatan, karena tentu saja kami mendahulukan kesehatan bagi semua pihak,” ujarnya.
Harvey berpendapat, penganugerahan Piala Grammy menjadi penting di masa serba tak menentu ini. ”Keresahan sosial di kalangan masyarakat perlu diangkat. Kami mendorong para artis untuk menyuarakan pendapat mereka. Jadi, aku berharap nanti akan ada pernyataan dari sisi artis dan dari The Academy,” kata musisi jazz ini.
Karena kondisi yang tidak biasa ini, ketika sebagian besar musisi dan warga jelata berdiam di rumah, menonton acara malam penganugerahan jadi dibuat lebih mudah. Warga AS bisa menontonnya di televisi jaringan CBS, seperti biasa. Sementara warga global bisa menonton streaming siaran langsung lewat situs Grammy.com atau kanal resmi di media Youtube.
Dikutip dari laman Grammy.com, komedian Trevor Noah sudah dipastikan ditunjuk sebagai tuan rumah alias host. Sementara para penampil adalah Bad Bunny, Black Pumas, Cardi B, BTS, Brandi Carlile, DaBaby, Doja Cat, Billie Eilish, Muckey Gutton, Haim, Brittany Howard, Miranda Lambert, Lil Baby, Dua Lipa, Chris Martin, John Mayer, Megan Thee Stalion, Maren Morris, Post Malone, Roddy Rich, Harry Styles, dan Taylor Swift.
Ada yang janggal di daftar nama penampil itu. Penyanyi R&B Beyonce Knowles absen dari daftar yang baru dikeluarkan 7 Maret lalu. Situs People.com menyatakan, Beyonce tidak akan hadir pada malam penganugerahan, yang bisa saja menjadi malam penuh anugerah bagi dirinya.
”Sangat disayangkan (dia tidak berkenan hadir) karena dia adalah bagian penting The Academy. Tentu saja kami berharap dia hadir di panggung,” kata Harvey ketika diwawancara The Los Angeles Times beberapa waktu lalu. Bagaimana tidak penting, nama Beyonce muncul dua kali di kategori bergengsi Record of the Year untuk singel “Black Parade” dan ”Savage” yang dinyanyikan Bersama Megan Thee Stalion.
Masuk karantina
Sementara idola lainnya, Taylor Swift, mendapat enam nominasi, termasuk kategori Song of The Year untuk lagu ”Cardigan” dan Album of The Year atas Folklore. Berbeda dengan Beyonce, Taylor memastikan akan tampil di acara tersebut mengajak dua kolaboratornya, Aaron Dessner dan Jack Antonoff.
Keresahan sosial di kalangan masyarakat perlu diangkat. Kami mendorong para artis untuk menyuarakan pendapat mereka. Jadi, aku berharap nanti akan ada pernyataan dari sisi artis dan dari The Academy.
Hal itu dia sampaikan kepada CBS dua hari lalu. ”Ini (penampilan nanti) sangat menyenangkan bagiku karena kami bertiga telah memulai petualangan (membuat album) sejak masa-masa awal pandemi dan lockdown,” katanya. Sejak album itu keluar pada Juli, ketiganya baru tampil bersama lagi pada November dalam pertunjukan virtual ”Folklore: The Pond Sessions”.
”Kami bertiga menjalani karantina selama seminggu di rumah yang sama dan melakukan tes Covid-19 setiap hari,” lanjut Taylor. ”Jadinya, bakal asyik sekali tampil bermain musik bersama mereka setelah apa yang telah kami jalani.”
Penampil lainnya, Dua Lipa, juga cemerlang sepanjang tahun 2020. Peraih piala kategori Best New Artist di Grammy Awards 2019 ini mendapat jumlah nominasi yang sama dengan Taylor Swift. Mereka bahkan ”bertarung” di kategori yang sama, yaitu Song of The Year dengan lagu ”Don’t Start Now”.
Adapun kategori Best New Artist, yang tahun lalu disabet Billie Eilish, kini diisi oleh enam artis perempuan dari delapan nomine. Salah satu kandidat yang diprediksi meraih piala adalah solois Phoebe Bridgers yang sudah cukup tenar di kancah indie rock dunia. Phoebe dapat empat nominasi atas lagu ”Kyoto” dan album Punisher.
Penentuan nominasi pada ajang tahun ini mengundang komentar pedas publik. Para nomine di kategori Best Children’s Music Album, misalnya, seluruhnya adalah pemusik berkulit putih. Dampaknya, tiga dari dua nomine, yaitu Alastair Moock, Dog on Fleas, dan Okee Dokee Brothers, menolak dinominasikan.
Boikot The Weeknd
Kekecewaan terbesar mungkin absennya nama The Weeknd dari daftar nominasi. Padahal, lagunya, ”Blinding Lights”, sangat tenar sampai-sampai menjadi lagu pertama yang berhasil bercokol di 10 besar tangga lagu Billboard 100 sepanjang tahun. Sementara albumnya, After Hours, menuai pujian kritikus musik dan publik. Namun, The Academy tak memberinya satu pun nominasi.
The Weeknd menduga penominasian Grammy dilakukan sangat tertutup oleh komite yang dia sebut sebagai ”komite rahasia”. Intinya, dia menuntut proses yang lebih transparan. Dua tahun lalu, ”kejanggalan” juga dialami rapper Jay-Z, suami Beyonce, yang tidak mendapat satu piala pun dari delapan nominasi atas karya di album 4:44.
Seperti dikutip dari Variety, Abel Tesfaye, nama asli The Weeknd, mengatakan, ”Karena ada ’komite rahasia’, aku tidak akan mengizinkan labelku mendaftarkan karya musikku ke Grammy,” ujar penyanyi yang penampilan spektakulernya di masa jeda Super Bowl Halftime Februari lalu dipuji habis-habisan ini.
Wassim Slaiby, manajer The Weeknd, mengatakan melalui surel kepada The New York Times, boikot yang dilakukan artisnya ini semoga menginspirasi artis lain untuk menentang ”komite rahasia” ini.
”The Academy harus memperbaiki tradisi ini dan mampu membuat siapa pun pemenangnya bisa menggenggam piala dengan kebanggan tinggi. Ini kesempatan Harvey dan kawan-kawan memperbaiki tradisi Grammy dan bisa menjadi orang yang membuat Grammy benar lagi,” kata Wassim.
Perhelatan bergengsi di industri musik dunia pada masa serba tak menentu ini akan segera bisa disaksikan mulai Senin (15/3/2021) pagi ini. Semoga muncul kejutan-kejutan menyenangkan.