Grammy yang Sarat Spekulasi
Malam penganugerahan Grammy Awards ke-63 mundur enam pekan. Sejumlah musisi perempuan berkibar-kibar di berbagai kategori penting. Walau begitu, tetap ada anggapan bahwa Grammy tidak sensitif terhadap isu rasialisme.
The Recording Academy, penyelenggara Grammy Awards, telah mengumumkan pengunduran jadwal malam seremoni penganugerahan bagi pelaku musik di Amerika Serikat itu. Semula, acara itu dijadwalkan berlangsung pada 31 Januari. Melihat pandemi Covid-19 yang belum mereda, malam penganugerahan ke-63 ini mundur enam pekan menjadi 14 Maret 2021.
“Situasi tak menentu di Los Angeles akibat Covid-19—rumah sakit kebanjiran pasien, kapasitas UGD makin penuh, dan arahan baru dari pemerintah setempat—mendorong kami pada kesimpulan bahwa menunda seremoni merupakan tindakan tepat. Tak ada yang lebih penting dari keselamatan dan kesehatan para pelaku musik dan ratusan orang yang bekerja tak kenal lelah membuat pertunjukan,” demikian pernyataan tertulis yang dikutip dari situs grammy.com.
Alasan itu dikeluarkan pada 5 Januari silam, yang merupakan pernyataan bersama antara CEO The Recording Academy Harvey Mason Jr, Eksekutif Produser Grammy Awards Ben Winston, dan Executive Vice President CBS Jack Sussman. Jaringan televisi CBS akan menyiarkan langsung seremoni Grammy Awards pada Minggu 14 Maret 2021, atau Senin pagi waktu Jakarta.
Perubahan jadwal tak memengaruhi batas waktu perilisan karya musik yang dinilai. Produk musik yang berlaga di ajang Grammy Awards ke-63 ini adalah yang dikeluarkan selama periode 1 September 2019 hingga 31 Agustus 2020. Hal ini berbeda dengan penganugerahan Piala Oscar di kancah film, yang jadwalnya juga mundur menjadi 25 April 2021. Film yang dirilis hingga 28 Februari 2021 masih bisa ikut serta.
Meski jadwal dan penyiaran acara sudah dipastikan, belum terang benar bagaimana dan di mana seremoni Grammy Awards berlangsung. Situs media hiburan Variety menuliskan sejumlah spekulasi yang berkembang terkait hal tersebut.
Dalam artikel yang diunggah pada Selasa (2/2/2021), sumber-sumber Variety menyebutkan bahwa acara tak akan dihadiri penonton secara langsung, dan hanya sedikit awak media yang meliput di tempat. Lokasi seremoni hanya akan didatangi oleh pengisi acara; presenter tiap kategori, dan sebagian penampil. Pertunjukan musiknya pun tak semua dilangsungkan saat itu, melainkan sudah direkam sebelumnya.
Harvey Mason membocorkan sedikit lokasi seremoni. “Di sekitar (Los Angeles) Convention Center, yang menyediakan tempat bagi aktivitas dalam dan luar ruangan.”
Kemungkinan besar, yang dimaksud Harvey adalah LA Live, sebuah pelataran terbuka yang terletak di antara bangunan Convention Center, dan Staples Center. Perhelatan sebelum-sebelumnya selalu berlangsung di dalam Staples Center. Jika benar acara ini nanti dihelat di LA Live, maka bangunan Staples Center akan menjadi latar belakangnya.
Desember silam, Eksekutif Produser Grammy Awards Ben Winston melontarkan gagasan menarik terkait alternatif lokasi. “Saya tertarik menyokong keberadaan venue independen yang selama setahun terakhir ini mengalami masa sulit,” kata dia mengacu pada ratusan gelanggang konser yang kehilangan penonton dan penghasilan sebagai dampak pandemi.
Gagasan Ben itu menyiratkan bahwa ada kemungkinan sejumlah pertunjukan musik akan direkam di gedung-gedung konser itu, untuk lantas disiarkan pada malam seremoni. Komedian Trevor Noah dipastikan akan mengampu acara itu. Namun siapa saja band/musisi yang bakal tampil belum diumumkan oleh The Recording Academy hingga Sabtu (6/2/2021) siang.
Nama tenar
Ajang Grammy Awards tahun ini jadi pertarungan bagi nama-nama tenar. Penyanyi Beyonce jadi yang paling moncer. Dia mendapat sembilan nominasi, terbanyak di antara yang lain. Untuk kategori penting, Record of the Year, Beyonce bahkan menyertakan dua karya sekaligus, yaitu single “Black Parade” dan racikan ulang lagu “Savage” yang sebelumnya dibawakan Megan Thee Stalion. Tujuh nominasi lainnya menunjukkan kebolehan dia di ranah rap, R&B, dan karya video.
Nama tenar lain yang juga berkilauan adalah Taylor Swift. Dia mendapat enam nominasi, termasuk di antaranya kategori Song of the Year dan Album of the Year. Album Folklore yang dirilis Taylor pada Juli 2020 berkontribusi besar atas capaian tersebut. Album kedelapan itu dianggap berbagai kritikus sebagai wajah baru Taylor Swift karena gaya musiknya melebar ke indie folk maupun baroque pop—yang selama ini jadi ranah musisi indie. Peran produser Aaron Dessner, gitaris dan komposer band eklektik The National, sangat berdampak.
Dua Lipa, yang memenangi kategori Best New Artist di Grammy Awards 2019, juga mendapat enam nominasi di penyelenggaraan tahun ini. Albumnya, Future Nostalgia berhadapan dengan album Everyday Life dari band mapan Coldplay di kategori Album of the Year. Sedangkan lagunya “Don’t Start Now” bertarung di dua kategori besar sekaligus, yaitu Song of the Year dan Record of the Year.
Jawara Grammy Awards 2020 Billie Eilish tak mau ketinggalan. Dia mendapat empat nominasi. Tiga di antaranya adalah ganjaran atas lagu “Everything I Wanted” di kategori Song of the Year, Record of the Year, dan Pop Solo Performance. Satu nominasi lain diperoleh atas lagu “No Time to Die” untuk film seri terbaru James Bond berjudul sama.
Kecemerlangan musisi perempuan terpancar kuat di kategori khusus rock dan country, dua warna musik yang identik dengan maskulinitas. Situs The Guardian mencatat, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seluruh nomine di kategori Best Rock Performance diisi musisi perempuan, atau grup yang dipimpin perempuan. Mereka adalah Fiona Apple, Big Thief, Phoebe Bridgers, Haim, Brittany Howard, dan Grace Potter.
Phoebe Bridgers, yang sudah cukup tenar di kancah indie rock, mendapat empat nominasi atas lagu “Kyoto” dan album Punisher. Dia digadang-gadang bakal dapat piala juga di kategori Best New Artist, bersaing dengan Ingrid Andress, D Smoke, Chika, Noah Cyrus, Doja Cat, Kaytranada, dan Megan Thee Stallion. Enam dari delapan nomine artis pendatang baru ini adalah perempuan.
Ingrid Andress juga bersaing dengan musisi perempuan lainnya di kategori Best Country Album. Selain Ingrid, kategori ini diisi oleh Little Big Town—kuartet dengan dua anggota perempuan, Brandy Clark, Miranda Lambert, dan Ashley McBride.
Kontroversial
Daftar nomine yang diumukan pada 24 November 2020 ini cukup mengejutkan. Solois The Weeknd, dengan lagu “Blinding Lights” yang sepanjang tahun lalu betah duduk di berbagai tangga lagu di AS, harus gigit jari karena tak mendapat satu pun nominasi. Musisi kawakan Elton John sampai urun komentar di Instagram-nya. “Menurutku, ‘Blinding Lights’ adalah lagu terbaik tahun ini,” tulisnya.
Situasi tak menentu di Los Angeles akibat Covid-19—rumah sakit kebanjiran pasien, kapasitas UGD makin penuh, dan arahan baru dari pemerintah setempat—mendorong kami pada kesimpulan bahwa menunda seremoni merupakan tindakan tepat. Tak ada yang lebih penting dari keselamatan dan kesehatan para pelaku musik dan ratusan orang yang bekerja tak kenal lelah membuat pertunjukan.
Musisi senior peraih Nobel Sastra 2016 Bob Dylan juga kurang beruntung. Bob tersingkir dari arena Grammy Awards kali ini. Padahal, album orisinal pertamanya dalam delapan tahun terakhir, Rough and Rowdy Ways, menuai banyak sanjungan. Adapun grup pop terbesar saat ini, BTS, hanya dapat satu nominasi, yaitu Best Pop Duo/Group Performance atas lagu “Dynamite”.
Abel Tesfaye, nama asli The Weeknd, mencurigai ada yang salah dengan sistem penilaian di tubuh penyelenggara Grammy Awards. “Kupikir, kami telah berkarya sebaik mungkin. Aku tidak besar kepala, namun banyak sekali orang yang bilang kami sangat layak dapat nominasi,” kata dia kepada Billboard.
“Mungkin orang bertanya-tanya apakah Grammy bersikap rasisme. Sepengetahuanku, dalam 61 tahun terakhir, hanya ada 10 orang kulit hitam yang memenangi kategori Album of the Year,” lanjut Abel.
Baca juga : Masih Pandemi, Cannes dan Coachella Kembali Ditunda
Kritik juga dilontarkan musisi folk Alastair Moock, seperti diceritakan kepada NPR. Album bikinan Moock, Be a Pain, semula masuk kategori Best Children’s Music Album. Moock bersama dua nomine lain, Dog on Fleas dan Okee Dokee Brothers, menolak dinominasikan. Alasannya, seluruh nomine kategori tersebut adalah orang berkulit putih.
“Setelah peristiwa besar di 2020, menetapkan seluruh nomine berkulit putih dalam satu kategori adalah keputusan yang tidak sensitif. Aku tentu senang mendapat piala Grammy, tapi tidak dengan cara curang seperti ini,” kata Moock yang albumnya menceritakan tokoh-tokoh AS yang teguh pada prinsip seperti Martin Luther King Jr, Harvey Milk, dan Rosa Parks.