Latihan Sekolah Bola Daring untuk Mengembangkan Bakat Anak
Latihan sepak bola anak yang dilakukan secara daring bisa menjadi pilihan untuk terus mendukung pengembangan potensi anak di masa pandemi.
Oleh
Susie Berindra
·2 menit baca
Di masa pandemi, anak-anak tidak bisa menyalurkan bakat bermain sepak bola dengan bebas. Kini, orangtua bisa memberikan kesempatan anak-anak untuk latihan sepak bola melalui daring.
Saat ini, orangtua diharapkan bisa mendeteksi potensi anak sejak dini. Sayangnya, di kala pandemi, semua dibatasi ruang gerak karena harus berjaga jarak. Untuk menginspirasi anak Indonesia tetap memiliki semangat pantang menyerah, Biskuat Academy 2020 hadir dengan format coaching clinic virtual.
”Program ini merupakan komitmen berkelanjutan dari Biskuat untuk mendukung pengembangan potensi anak Indonesia agar memiliki ’kekuatan baik dari dalam’. Harapannya bisa membentuk generasi muda Indonesia yang berempati, pantang menyerah, dan sportif,” kata Head of Biscuit Mondelez Indonesia Maggie Effendy dalam jumpa pers daring pada Kamis (5/11/2020).
Dalam program ini, Biskuat mengedepankan semangat #GapaiKuatmu untuk mendukung pengembangan karakter anak dalam situasi pandemi. Menurut Maggie, pihaknya menargetkan jumlah peserta 15.000 partisipan.
Program yang berlangsung secara daring ini bisa diikuti siapa saja. Cara mengikuti sekolah bola secara daring cukup mendaftarkan diri dengan mengirimkan kode promo pada kemasan Biskuat Academy. Selain tersedia 10 jadwal kelas Sekolah Bola Online, peserta juga akan mendapatkan hadiah langsung berupa pulsa kuota internet. Anak-anak yang tertarik dengan sekolah bola ini bisa mengunggah video skill/teknik bola yang dipelajari selama di kelas, dan akan dipilih 20 video terbaik untuk mendapat paket beasiswa sekolah sepak bola dan sertifikat jalur khusus dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
”Para peserta akan mendapat pelatihan layaknya pemain profesional dengan kurikulum dari pelatih bersertifikat UEFA, coach Timo Scheunemann, dan dibimbing pemain profesional dari Top 10 klub sepak bola Indonesia. Kami juga menghadirkan tiga pemain sepak bola nasional dari tiga generasi, di antaranya Bambang Pamungkas, Evan Dimas, dan Rendy Juliansyah yang tergabung dalam Bintang Garuda,” papar Maggie.
Terkait dengan pengembangan potensi anak di masa pandemi, psikolog anak dan keluarga Vera Itabiliana mengatakan, dukungan orangtua sangat dibutuhkan supaya anak bisa meraih prestasi membanggakan.
”Orangtua bisa berperan sebagai pengamat untuk membantu menemukan potensi anak melalui observasi sehari-hari. Selain itu, orangtua harus memberikan peluang pada anak untuk menemukan potensi dirinya serta memberikan dukungan melalui atensi dan apresiasi atas usaha anak,” ujar Vera.
Sementara aktris Donna Agnesia mengatakan, pada masa pandemi, orangtua dituntut menjadi lebih kreatif karena ruang gerak anak dalam beraktivitas menjadi terbatas. ”Biasanya saya dan suami memilih aktivitas yang memperbanyak gerak motorik melalui olahraga agar tubuh senantiasa sehat,” katanya.