Kegigihan Generasi Muda Memperjuangkan Mimpi dan Cita-cita
Para perempuan muda diberi kesempatan untuk mendapat beasiswa pendidikan. Selain itu, beasiswa juga diberikan kepada anak-anak perawat yang meninggal karena terpapar Covid-19.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Generasi muda diajak untuk pantang menyerah dalam mewujudkan cita-cita melalui dunia pendidikan. Selalu ada jalan bagi anak-anak muda yang gigih berusaha untuk mengatasi halangan yang dihadapi. Dukungan untuk melanjutkan pendidikan hingga bangku kuliah bisa membuka kesempatan bagi anak-anak muda yang terkendala finansial untuk memiliki masa depan cerah.
Amarylis Esti Wijono, Head of Marketing Skin Care Category PT Unilever Indonesia Tbk, di acara konferensi pers daring pengumuman penerima Fair & Lovely Bintang Beasiswa 2020, Jumat (4/9/2020), mengatakan, tahun ini ada 60 perempuan yang menerima beasiswa pendidikan S-1 selama empat tahun. Pemberian beasiswa kuliah ini diharapkan dapat memberikan harapan bagi generasi muda.
”Situasi sekarang makin sulit karena pandemi Covid-19 yang tidak terduga. Namun, kami senang karena antusiasme dan semangat untuk terus mengejar cita-cita lewat pendidikan tidak terhenti. Tahun ini peminat beasiswa kuliah khusus untuk perempuan ini meningkat lebih dari 40 persen dari tahun lalu. Ada sekitar 50.000 pendaftar,” papar Amarylis.
Penerima Fair & Lovely Bintang Beasiswa 2020 tidak hanya mendapat dukungan secara akademik. Berbagai program nonakademik juga digelar, seperti pembangunan karakter, berpikir kritis dan berkontribusi di komunitas, perencanaan karier, serta siap karier siap karya.
”Kami berharap perempuan penerima beasiswa ini dapat menjadi insiprasi bagi anak-anak perempuan di daerah yang menghadapi tantangan untuk berkuliah berani bermimpi dan mewujudkan cita-cita mereka,” tutur Amarylis.
Meliana Septya Dini, salah seorang Adik Bintang penerima Fair & Lovely Bintang Beasiswa 2020, berkuliah di program studi pengembangan produk agroindustri di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. ”Di daerah tempat saya tinggal, masih sedikit anak-anak yang kuliah. Kebanyakan lulusan SMP hingga SMA saja. Saya ingin bisa berkuliah,” kata Meliana.
Meliana, seorang anak petani yang tak menyurutkan minatnya untuk kuliah, berusaha keras meraih beasiswa. Sejak SMA, Meliana mengharumkan nama Indonesia di ajang Young Inventors Challenge 2018 di Kuala Lumpur, Malaysia, dan berhasil meraih medali perunggu. Selain itu, Meliana pernah mengikuti proyek paper writing and video pitch contest di tingkat Asia.
”Saya mau kuliah untuk meningkatkan pola berpikir dan mengembangkan jaringan. Saya ingin belajar berpikir kritis dan memecahkan masalah. Jujur, ada rasa takut tidak lolos karena saingan banyak. Namun, saya semangat untuk memperjuangkan kesempatan kuliah dengan dapat beasiswa,” kata Meliana.
Project Manager Hoshizora Foundation Lintang Gustika Lintang mengatakan, tahun ini seleksi penerimaan secara daring. Kesulitan terjadi karena banyak peserta dari daerah yang tidak mudah mendapatkan akses internet. Namun, mereka semangat mengikuti seleksi hingga tahap wawancara daring.
”Kini, makin banyak anak perempuan yang terinsipirasi mewujudkan mimpinya kuliah demi meraih cita-cita lewat beasiswa Bintang & Lovely. Banyak penerima beasiswa yang kembali ke sekolah masing-masing dan menginspirasi anak perempuan untuk tetap berani memperjuangkan kesempatan berkuliah meskipun kondisi fianansial terbatas,” ujar Lintang.
Beasiswa untuk anak perawat
Amarylis mengatakan, dengan semangat #CerahkanPendidikanIndonesia, Fair & Lovely Beasiswa Bintang juga diberikan kepada putra-putri dari 55 perawat Indonesia yang meninggal akibat bertugas mendukung pelayan kesehatan di masa pandemi Covid-19. ”Kami ingin mewujudkan cita-cita dan impian dari para perawat yang gugur karena tugas terhadap putra-putri mereka. Beasiswa pendidikan kami berikan hingga anak-anak lulus kuliah S-1,” kata Amarylis.
Menurut Amarylis, pemberian beasiswa pendidikan ini sebagai bentuk apresiasi pada dedikasi para perawat yang membantu menyelamatkan masyarakat dari Covid-19. Beasiswa pendidikan seumur hidup ini diharapkan dapat mendukung cita-cita anak-anak yang ditinggalkan orangtuanya tetap cerah seperti yang diimpikan.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia Harif Fadillah mengapresiasi inisiatif Fair & Lovely dalam memberikan santunan beasiswa pendidikan yang dapat merajut kembali asa mereka yang ditinggalkan agar tidak menyerah meraih cerahnya harapan di masa depan. ”Ada perawat yang jadi tulang punggung keluarga. Mereka meninggal karena terpapar virus Covid-19 saat merawat pasien. Para perawat yang meninggal ini memiliki ana-anak yang masih usia sekolah. Kami yakin dengan pemberian beasiswa ini ada harapan untuk mendukung cita-cita mereka tetap tercapai,” ujar Harif.
Jangkauan Luas
Amarylis mengatakan, tahun ini menantang bagi anak-anak muda untuk tetap optimistis mewujudkan cita-cita mereka karena pandemi Covid-19. Untuk itu, Fair & Lovely tidak hanya membantu mencerahkan pendidikan Indonesia bagi generasi muda lewat pemberian beasiswa.
”Komitmen kami memajukan pendidikan enggak terhenti dalam situasi sulit apa pun. Kami bisa memberikan dan membantu menjangkau lebih banyak generasi muda supaya bisa mengoptimalkan kapasitas diri mereka,” tutur Amarylis.
Ada kelas daring Kelasberbagicerah.com yang dapat diakses anak-anak muda Indonesia. Mereka bisa mempelajari soal minat dan karier dan kursus daring untuk mengoptimalkan diri.
“Setelah mengenyam pendidikan, banyak keterbatasan yang dihadapi saat melamar kerja, ada dukungan untuk pembuatan CV yang profesional. Jadi, komitmen kami pada pendidikan tidak hanya kepada penerima beasiswa, tetapi juga merangkul sebanyak mungkin generasi muda Indonesia untuk mengoptimalkan diri lewat pendidikan daring,” papar Amarylis.
Raeni, perempuan inspiratif yang meraih beasiswa kuliah S1-S3, mengatakan, perempuan harus berani meraih kesempatan bagi dirinya untuk maju. Raeni yang anak tukang becak tidak patah semangat dengan keterbatasan keluarganya hingga bisa mendapatkan beasiswa kuliah.
Pendidikan, ujar Raeni, adalah kunci untuk memajukan diri sendiri, keluarga, dan bangsa. Kesempatan pendidikan yang terbuka lebar akan menciptakan banyak SDM unggul bagi negeri. Adanya beasiswa untuk perempuan dari Fair & Lovely dapat mengobarkan semangat anak muda untuk belajar.
”Bagi perempuan, pendidikan jadi bekal untuk menciptakan ibu cerdas yang kelak mampu mendidik anak-anak cerdas,” ujar Raeni yang kini sedang menempuh program doktor di Universitas Birmingham di Inggris.