Mahasiswa Tawarkan Solusi Peningkatan Kualitas SDM di Dunia Kerja
Di tengah pandemi, para mahasiswa terus berkarya. Kali ini, mereka menciptakan invoasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mahasiswa punya ide untuk membantu kesiapan anak muda memasuki dunia kerja. Inovasi para mahasiswa terkait sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang mumpuni diharapkan bisa mendukung Indonesia maju pada tahun 2045.
Ide mahasiswa untuk berkontribusi memikirkan pendidikan yang mendorong kesiapan SDM ini dikembangkan dalam kompetisi IdeatiON 2020 yang finalnya digelar secara daring pada Kamis (27/8/2020). Kompetisi IdeatiON digagas Bank OCBC NISP sejak 2018 sebagai wadah menyuarakan ide inovasi untuk membangun Indonesia yang lebih baik dan maju.
IdeanatiON 2020 mengambil tema ”Building the Workforce of Indonesia: Developing Augmented Human For Any job, Anytime, Anywhere.” Tema ini merupakan wujud Bank OCBC NISP mendorong inovasi perbankan dimulai dari peningkatan kemampuan masyarakat melalui pendidikan.
Pemenang IdeatiON 2020 diraih Tim PI Family dari Universitas Indonesia. Tim dengan inovasi SIAPIN ini ingin membantu mahasiswa memahami pekerjaan melalui mentoring oleh para profesional.
Adapun juara kedua diraih Tim Mango Sticky Rice dari Institut Teknologi Bandung. Ide inovasi Xplearn yang ditawarkan dapat membantu pencari kerja untuk meningkatkan kemampuan wawancara pekerjaan dengan bantuan inovasi artificial intelligence (kecerdasan buatan).
Juara ketiga diraih Tim Grey dari Universitas Indonesia. Ide inovasi bertajuk EduOne dapat membantu murid dari pendidikan vokasi meningkatkan kemampuan sehingga dapat menjawab tantangan kebutuhan dunia kerja.
”Dunia ketenagakerjaan sekarang ini seringnya menyuarakan untuk menambah skill supaya pekerja jadi lebih baik. Tapi kami melihat masalahnya di pekerja itu kayak orang disuruh menyetir mobil yang enggak ada tujuan dan arah. Apakah orang ini akan bisa mencapai tujuan?” kata Tasya mewakili PI Family.
Tasya menambahkan, anak muda yang selesai kuliah masih bingung mau bekerja di bidang apa. Aplikasi SIAPIN nantinya mempertemukan profesional yang sudah mencapai tujuan hidup di bidang pekerjaan masing-masing untuk membantu anak muda menetapkan tujuan dalam mencapai kerja impian mereka.
Justine yang juga dari Tim PI Family mengatakan, acara IdeatiON memberi pengalaman peserta untuk menuangkan ide guna menyelesaikan masalah yang ada. Namun, ide dari para peserta seharusnya bisa diwujudkan. ”Kami beberapa kali terpaksa membongkar ide yang tadinya kami pikir sudah baik untuk menyelesaikan masalah pendidikan dan dunia kerja yang dialami mahasiswa. Tapi, kami ditantang terus oleh pembimbing, sehingga dengan masukan yang ada kami memahami bagaimana proses ide yang untuk menyelesaikan masalah bisa jadi inovasi yang berguna dan dari segi bisnis bisa berjalan,” kata Justine.
Wulan dari Tim PI Family menambahkan, mereka menemukan masalah pekerja yang tidak efisien dalam bekerja atau orang bekerja kurang bergairah dan tidak bekerja lagi. Ternyata, kebanyakan pekerja merasa tidak cocok dengan pekerjaan karena terpaksa bekerja atau hanya ikut-ikutan. ”Kami memperkenalkan mahasiswa untuk mengenal mereka yang sudah bekerja di industri atau profesional secara langsung,” kata Wulan.
Sementara itu, CEO Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja menyambut gembira semangat inovasi dari anak muda Indonesia. ”Saya selalu semangat karena bergabung dengan anak muda yang berperan penting untuk memajukan Indonesia. Saya banyak belajar hal baru untuk meningkatkan inovasi di perbankan,” ujar Parwati.
Menurut Parwati, tema tahun ini sangat relevan dengan komitmen pemerintah yang ingin menyiapkan SDM unggul untuk menyongsong Indonesia Maju 2045. ”Tema tahun ini fokus untuk meningkatkan SDM lewat pendidikan Indonesia. Kami percaya untuk mendorong inovasi perbankan, bank harus berpartisipasi aktif, meningkatkan kemampuan masyarakat lewat pendidikan. Pandemi Covid-19 menunjukkan ke depan proses belajar tidak kenal batasan waktu. Semua lini harus terus belajar,” kata Parwati.
Ayu Kartika Dewi, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, yang terlibat sebagai salah seorang juri, mengatakan, anak muda karena merasa berlum berpengalaman sering mengecilkan makna diri mereka. Padahal, dengan ide dan idealisme anak muda, justru bangsa bisa maju.
”Meskipun masih muda jangan mengecilkan makna. Negara ini dibangun oleh orang muda. Pas proklamasi, Sumpah Pemuda, Kebangkitan Nasional, mereka yang muda lah yang berperan,” ujar Ayu.
Ayu meyakini anak-anak muda Indonesia memiliki banyak ide dan inovasi berguna untuk membangun bangsa Indonesia yang maju ke depannya. Kompetisi untuk mahasiswa diharapkan bukan untuk mengejar jadi juara, namun mendapatkan pengalaman untuk mengukur kapasitas diri.
Head of Human Capital Bank OCBC NISP Julie Anwar menjelaskan, peserta IdeatiON mengikuti kegiatan selama tiga hari secara daring. Tahun 2018 hanya diikuti 150 mahasiswa, di tahun ini mencapai 400 mahasiswa dari 65 perguruan tinggi.
Di tahap awal peserta mengirimkan video tiga menit. Lalu dipilih 10 finalis yang mengikuti workshop dan coaching serta penjurian sehingga bisa mewujudkan ide inovasi menjadi prototipe.
Direktur Bank OCBC NISP Ka Jit mengatakan, mahasiswa diajak untuk melihat masalah di dunia kerja dan menawarkan solusi. Lewat rangakian IdeatiON diharapkan mahasiswa dapat lebih mengenal kebutuhan industri dan mengeksplorasi berbagai inovasi untuk kemajuan SDM Indonesia.
”Saya berkomitmen ide dari mahasiswa harus didengar, nanti ditransfer dan mencari cara untuk mengembangkankannya,” ujar Ka Jit.