Pandemi Covid-19 Mengubah Gaya Hidup Generasi Muda
Pandemi memengaruhi karakteristik dan mengubah gaya hidup anak muda. Banyak anak muda yang kini kembali ke desa, mulai bercocok tanam.
Oleh
DENTY PIAWAI NASTITIE
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pandemi Covid-19 telah mengubah nilai, gaya hidup, serta selera musik dan film generasi muda. Kegiatan-kegiatan dengan semangat kolaborasi, menonjolkan semangat kemandirian dan potensi daerah, akan menjadi kekuatan membangun Indonesia pada 2045.
Penulis buku Generasi Phi dan Generasi Kembali ke Akar, Muhammad Faisal, mengatakan, karakteristik suatu generasi tidak hanya didasarkan pada tahun kelahiran, tetapi juga peristiwa penting yang terjadi, seperti pandemi Covid-19.
”Pandemi telah memengaruhi karakteristik dan mengubah gaya hidup anak muda. Banyak anak muda yang kini kembali ke desa, mulai bercocok tanam. Hal ini tentu saja akan memengaruhi selera musik dan film,” katanya dalam peluncuran virtual kegiatan No Sleep for Weekend, Sabtu (27/6/2020).
Faisal menjelaskan, kemungkinan besar selera film dan musik yang digemari tidak lagi mengenai tema percintaan. Cerita-cerita film dan tema bermusik yang dibuat berdasarkan semangat perjuangan hidup, kemanusiaan, dan kisah-kisah menginspirasi akan digemari karena berhubungan dengan pengalaman anak-anak muda di seuruh dunia selama pandemi Covid-19.
Sementara itu, di Indonesia akan muncul gerakan-gerakan kolaborasi dan lintas komunitas yang diinisiasi oleh generasi muda. Generasi muda mempunyai semangat kemandirian karena terbiasa melakukan berbagai hal dengan mengandalkan kemampuan diri sendiri.
”Ini akan memunculkan semangat kreatif kolektif generasi muda Indonesia yang tidak akan bergantung kepada siapa pun. Bicara jangka panjang, kita akan menyambut 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada 2045. Tentu saja ini menjadi kekuatan kita bahwa anak-anak muda akan lebih Indonesia. Artinya, lebih menggunakan potensi-potensi Indonesia atau potensi daerahnya untuk mengembangkan banyak hal, termasuk ekonomi dan sosial,” tuturnya.
Untuk memaksimalkan potensi, Co-founder sekaligus Program Director M Bloc Space Wendi Putranto mengatakan, perlu ada dukungan untuk membantu kreativitas generasi muda. Dalam hal teknologi informasi, pemerintah perlu menjamin stabilitas jaringan internet.
”Generasi muda itu sangat cepat beradaptasi dan sangat kreatif. Akan tetapi, kesuksesan mereka sangat tergantung dengan koneksi internet. Ini masalah vital yang harus diselesaikan pemerintah. Kalau jaringan internet saja lambat, perubahan-perubahan lainnya juga akan lambat,” ujarnya.
Menyadari perubahan karakteristik dan kebutuhan generasi muda, Dyandra Promosindo meluncurkan kegiatan No Sleep for Weekend untuk membagikan konten-konten bermanfaat, membangun kolaborasi, serta membagikan optimisme dan inspirasi di kalangan anak muda.
Head of Convention Dyandra Promosindo Abynprima Rizki mengatakan, No Sleep for Weekend dibuat untuk mengajak anak-anak muda lebih produktif. ”Kami sadar kalau produktivitas bisa dilakukan anak-anak muda kapan saja, termasuk saat akhir pekan,” ucapnya.
Ia menjelaskan, pandemi telah mengubah gaya hidup dan kegiatan-kegiatan banyak orang. Acara konser atau seminar yang biasanya bisa dilakukan setiap waktu kini harus diselenggarakan dalam ruang virtual. Perubahan itu akan dimanfaatkan untuk membuat kegiatan-kegiatan menarik, seperti X Public Figure, SE-Indonesia (Sembilan Puluh Tahun Sumpah Pemuda Indonesia), dan 100%IN.
Dalam kegiatan ini, No Sleep for Weekend akan membuat topik yang disesuaikan dengan kebutuhan generasi muda, mulai dari kesehatan mental, lowongan pekerjaan, sampai dengan musik. Kegiatan dibuat sebagai ruang kolaborasi antara pembuat kebijakan, sektor kreatif, dan anak muda.
Abynprima mengatakan, kegiatan-kegiatan untuk anak muda dibuat karena hampir seperempat populasi di Indonesia terdiri dari anak-anak muda. Pada saat perayaan 100 tahun Indonesia, anak-anak muda masa kini akan menduduki banyak posisi strategis, baik di pemerintahan maupun di sektor swasta. Oleh karena itu, penting meningkatkan kapasitas serta memberdayakan generasi muda untuk mewujudkan visi Indonesia pada 2045.