Menanti Keseruan Orientasi Mahasiswa Baru Daring
Pandemi Covid-19 membuat kampus harus menggelar orientasi mahasiswa baru secara daring. Persiapan orientasi secara daring sudah mulai dipersiapkan.
Masa-masa kuliah mewarnai sebagian orang yang bisa mengenyam pendidikan tinggi. Setiap tahun, kampus akan menggelar acara penerimaan mahasiswa baru (maba) yang berkesan untuk menjadi sebuah kebanggaan. Bagian itu akan menandai seseorang memulai langkah baru sebagai mahasiswa. Sayangnya, pandemi Covid-19 membuat selebrasi tahunan digelar secara daring.
Beberapa waktu muncul berbagai meme kocak yang ”kesannya” meledek momen unik yang bakal hilang dari mahasiswa baru angkatan 2020. Momen khas orientasi mahasiswa baru dengan atribut yang aneh-aneh hingga mentoring senior untuk yunior bakal berubah.
Beberapa meme misalnya berbunyi, ”Kalian diundang ke grup Zoom subuh gini udah pada ngeluh, kita ini semalaman enggak tidur demi kalian. Demi kelancaran acara ini tau ga” atau ”Eh, itu yang terlambat login, push up dua set cepat”.
Belum terbayangkan bagaimana suasana konferensi video orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) akan berlangsung. Sebenarnya, gambaran orientasi mahasiswa baru yang ”menyiksa” sudah lama dibersihkan dari perguruan tinggi. Masa orientasi yang sempat terkesan ”seram” dikembalikan ke fitrahnya untuk mengajak mahasiswa baru mengenal seluk-beluk kampus dan nilai-nilai yang dianut setiap kampus supaya mahasiswa baru sukses selama berkuliah.
Saat ini beberapa kampus mulai mempersiapkan ospek secara daring. Salah satunya Direktorat Kemahasiswaan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, yang membuka lowongan mentor digital melalui akun Instagram @kemahasiswaan_ui. Lowongan yang diunggah pada Selasa (16/6/2020) mendapat berbagai macam tanggapan. Syarat untuk mentor, mahasiswa semester enam dan diutamakan aktif dalam unit kegiatan mahasiswa (UKM).
Dari akun itu dijelaskan beberapa tugas mentor digital, seperti bertugas selama lima hari mendampingi mahasiswa baru terkait teknis dan pemahaman merdeka belajar. Untuk penjelasan lebih lanjut akan diberikan setelah mahasiswa yang melamar sebagai mentor lolos seleksi.
Sementara di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, sudah diumlai dengan pelatihan untuk para mentor. Abigail Nicole, mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian UGM mengatakan, kegiatan Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) UGM tahun 2020 dilakukan secara daring. Meskipun teknisnya belum dijelaskan secara rinci, para panitia yang mendampingi mahasiswa baru UGM yang dijuluki Gadjah Mada Muda alias Gamada sudah mulai dibekali untuk melakukan pendampingan secara daring.
”Aku baru tahun lalu merasakan PPSMB di kampus. Aku bilang enggak ada, tuh, cerita aneh-aneh. Yang ada seru banget dan banyak belajar. Kakak senior baik-baik. Makanya aku tertarik juga ikutan jadi panitia,” ujar Abigail yang menjadi koordinator fasilitator ketika dihubungi dari Jakarta, Minggu (10/6/2020).
Abigail mengisahkan, selebrasi penerimaan mahasiswa baru tentunya berkesan buat seseorang yang baru menyandang status mahasiswa. Para mahasiswa datang ke kampus, bertemu banyak orang baru yang tidak dikenal. ”Seru, kan, bertemu banyak teman baru yang belum kenal dari berbagai fakultas. Justru dengan PPSMB, mahasiswa baru jadi cepat beradaptasi. Mudah-mudahan nanti yang PPSMB online juga bisa begitu,” ucap Abigail.
Momen berkesan dari PPSMB, ujar Abigail, salah satunya mahasiswa baru diajak membuat suatu formasi yang berisi pesan tertentu. Tentu saja, momen berkumpul langsung bakal menggetarkan hati karena jadi bagian ribuan mahasiswa baru UGM yang siap berjuang untuk menjadi mahasiswa yang membanggakan UGM.
”Saya nanti sebagai co-fasilitator tetap berusaha supaya mahasiswa baru punya kesan tersendiri dalam menjalankan PPSM. Saya tahu bagaimana perasaan mahasiswa baru angkatan 2020. Mereka saja sempat tidak tahu bahwa ada satu waktu jadi hari mereka terakhir sekolah. Tiba-tiba saja ujian dan lulus, jadi mahasiswa baru. Gak ada pom night, graduation. Jadi mahasiswa baru juga disambutnya online. Semoga mahasiswa baru bisa menjadikan ini sebagai keunikan angkatan mereka, bukan untuk bersedih hati,” kata Abigail.
Sementara itu, Ketua Orientasi Diponegoro Muda (ODM) Universitas Diponegoro Tahun 2020 Safriko Desna mengatakan, pimpinan Undip hingga Selasa (16/6/2020) belum memutuskan pelaksanaan ODM secara daring atau biasa. Namun, panitia sudah punya skenario jika dilaksanakan secara luar jaringan (luring) sesuai protokol kesehatan ataupun daring.
Safriko mengatakan, pelaksanaan ODM pada tahun-tahun sebelumnya penuh keseruan. Selama satu minggu, banyak acara, termasuk membuat mozaik dengan tema tertentu yang kemudian menjadi ikonik ODM Undip.
”Ini lagi dirancang juga untuk sistem bagaimana membuat mozaik yang bisa langsung diikuti ribuan mahasiswa. Di masa ini memang mesti berusaha untuk mengoptimalkan teknologi daring. Kami lebih banyak beri pencerdasan di media sosial di akun Instagram ODM Undip,” kata Safriko, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undip.
Safriko berharap mahasiswa baru Undip angkatan 2020 tetap bisa menikmati pelaksanaan ODM yang sudah disiapkan panitia. Meskipun mengakui pelaksanaan ODM lebih berkesan secara langsung, terutama merasakan momen pembukaan dan penutupan yang seru secara bersama-sama dengan ribuan teman baru, Safriko yakin ODM tetap punya kesan tersendiri bagi mahasiswa baru.
Teman baru
Di tempat terpisah, Adeleine Rosaline Therik atau yang akrab disapa Elaine (17) merupakan mahasiswa baru Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. Elaine mendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada Desember 2019 dan menerima kabar kelulusan pada 8 April 2020. Dia diberi tahu bahwa Orientasi Belajar Mahasiswa (OBM) itu akan digelar secara daring 22-26 Juni 2020.
Mahasiswa baru akan belajar mengenai cara belajar mahasiswa di universitas, seperti collaborative learning, komputer, problem-based learning, computer mediated learning, dan information literacy. Jadwal OBM berlangsung 24-26 Juni 2020 mulai pukul 09.00 hingga 16.00.
”OBM ini salah satu rangkaian kegiatan menjelang ospek. Namun, katanya jadwal OBM juga masih tentatif dan sejauh ini aku juga belum ada persiapan khusus buat OBM, sih. Kami juga masih bingung OBM sebenarnya ngapain aja,” ujar Elaine ketika dihubungi, Senin (15/6/2020).
Elaine melanjutkan, kampus belum berkabar mengenai jadwal pasti ospek. Ia pun memaklumi apabila kegiatan ospek akan berlangsung secara daring akibat pandemi Covid-19.
”Ospek itu, kan, tujuannya biar kita bisa lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan kampus, jadi kalau dilakukan secara online sebenarnya kurang efektif. Aku, sih, ingin bisa bertemu teman-teman lain secara langsung agar kenalannya bisa lebih nyaman, tetapi apa boleh buat,” katanya.
Sejauh ini, Elaine mengatakan, dirinya telah bergabung dalam grup berisi teman-teman baru di Program Studi Kimia di sebuah aplikasi media sosial. Mereka telah berkenalan pada awal bergabung. Namun, grup ini kebanyakan membahas masalah administrasi kampus sehingga hubungan mereka belum akrab.
Calon mahasiswa ini akhirnya hanya bisa berharap agar kegiatan OBM dan ospek secara daring ini bisa menjadi platform yang dapat mengakomodasi kebutuhan para mahasiswa baru itu untuk berbagi informasi dan berkolaborasi. Untuk itu, kampus dapat memperbanyak proyek virtual yang dapat dikerjakan secara berkelompok.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam mengatakan, orientasi mahasiswa baru tidak bisa secara tatap muka atau luring, harus dilaksanakan secara daring. Masa orientasi mahasiswa baru dijadikan ajang untuk membantu mahasiswa baru mengenal kehidupan kampus di perguruan tinggi masing-masing.