Untuk menghindari berita bohong, sebagian orang menghapus akun media sosialnya. Setelah itu, mereka malah lebih bebas sehingga bisa melakukan banyak hal.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
Sebagian orang aktif menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari-sehari. Tujuan penggunaan medsos sangat beragam. Sayangnya, banyak pihak yang menyalahgunakan medsos menjadi sarana menyebarkan berita bohong atau melakukan perundungan.
Untuk itulah, sebagian mahasiswa menutup akun medsosnya. Berikut ini pendapat mahasiswa mengenai penutupan akun medsos.
Febrian Eka Putra, Jurusan Arsitektu, Fakultas Teknik Universitas Widya Mataram, Yogyakarta.
Ada banyak permasalahan dan konflik yang terjadi di dunia maya, mulai dari bullying, teror orang tak dikenal, penyebaran berita bohong, hingga pembajakan akun oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Mungkin hal-hal ini menjadi tolok ukur masyarakat yang enggan memakai media sosial lagi.
Terkait hal itu, saya pun pernah menghapus media sosial pribadi saya lantaran ada yang membajak akun saya dan mengunggah hal-hal yang tidak sepantasnya. Saya akhirnya mengambil tindakan dengan menghapus akun saya secara permanen. Saya pun merasa canggung untuk menggunakan dunia maya dan enggan mengunggah hal-hal pribadi dalam akun media sosial baru saya.
Alasan saya membuat akun media sosial baru adalah tidak lain ingin mengetahui hal-hal yang sedang viral dan berita–berita terbaru di masyarakat ataupun politik yang berkembang. Apakah media sosial menguntungkan atau merugikan, itu semua tergantung kita yang memanfaatkannya.
Edwin Adrianus Soo, Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Saya pernah menutup akun media sosial Facebook ketika kuliah pada semester II. Setiap kali dibuka, hal yang muncul adalah unggahan, komentar, dan berita yang sama saja dan membosankan yang tidak lebih kurang adalah hoaks. Herannya, tak sedikit teman Facebook saya suka membagikan unggahan yang tidak jelas sumbernya alias tidak tepercaya.
Tidak hanya Facebook, saya juga jarang membuka Instagram. Alasannya adalah karena bosan, tidak ada yang begitu menarik, dan menguras kuota internet.
Setelah menutup akun-akun itu, pengaruhnya cukup terasa. Saya jadi memiliki waktu untuk mengerjakan hal lain serta menghemat uang pulsa dan menggunakannya untuk keperluan yang jauh lebih bermanfaat, misalnya membeli buku. Selain itu, saya terhindar dari berita-berita hoaks dan memiliki banyak waktu untuk rebahan jika bosan. Meskipun sekarang sudah kembali aktif, saya tetap jarang membuka media sosial.