Cerita Horor dan Misteri Yang Bikin Penasaran
Setan masih gentayangan di bioskop. Sepekan terakhir ini film "The Nun" mengokupasi layar-layar bioskop di Jakarta. Selain itu, ada film "Searching" yang menyajikan misteri.
The Nun menyodorkan pertanyaan tentang masih suci tidaknya sebuah biara tua di perbukitan Rumania, terlebih pasca peristiwa bunuh seorang biarawati di biara itu.
Kematian sang biarawati muda dalam terasa menyisakan misteri. Tetesan-tetesan darah masih segar di depan biara, meski kejadian sudah berhari-hari. Film The Nun besutan Corin Hardy ini adalah spin-off dari The Conjuring 2.
Pendekatan religius ditunjukkan oleh Pastor Burke (Demian Bichir) yang memiliki ilmu pengusiran roh jahat. Dia diutus oleh petinggi Vatikan untuk menyelidiki biara tersebut. Namun, Burke tidak sendirian. Dia ditemani seorang indigo yakni Suster Irene (Taissa Farmiga) yang saat itu masih berstatus calon biarawati.
Pendekatan yang dilakukan Irene menjadi begitu jelas, seluruh jiwa-jiwa yang selama ini tinggal di biara tua itu terasa hidup begitu nyata. Tak melulu kegelapan ruang-ruang kosong dengan penuh bayang-bayang menyeramkan, apalagi dibumbui suara-suara musik mengejutkan.
The Nun dirilis oleh Warner Bros pada 7 September 2018. Sebuah mahakarya James Wan dan Gary Dauberman, serta disutradarai oleh Corin Hardy ini memiliki perbedaan dari seri-seri sebelumnya. Pada bagian ini terungkap asal-muasal sosok suster yang mengerikan dan tidak asing lagi bagi pecinta film horror yakni Valak.
Film ini pun menuai berbagai respon. Banyak adegan serta musik yang mampu membuat penonton kaget, apalagi didukung oleh totalitas peran para pemeran filmnya. Namun, banyak yang berasumsi bahwa film ini tidak terlalu menyeramkan dibandingkan sekuel The Conjuring sebelumnya. Alur cerita plot twist mampu membuat penonton penasaran.
Sabila, penggemar film horor dari Universitas Bina Nusantara, menuturkan, jalan cerita film horor terkadang bikin penasaran. Apalagi, kalau sudah pernah mengikuti sekuel filmnya. Di sisi lain, ada juga film horor yang kurang disukai, karena visualisasi setan cenderung lebih menyeramkan.
“Adanya sensasi berbeda ketika menonton film horor. Saya lebih penasaran terharap ceritanya dan menegangkan karena audio film horor mengagetkan. Film genre lain biasanya mudah ditebak. Lumayan excited nonton film ini karena ingin melihat jalan ceritanya,” ujar Sabila.
Ternyata, ekspektasi keseruan yang diharapkan tak sepenuhnya terpenuhi. Setelah ditonton, Sabila malah menilai jalan ceritanya tidak terlalu bagus. Baginya, alur filmnya cukup membingungkan.
Sama halnya dengan Stenley, mahasiswa Universitas Trisakti. Bagi Stenley, ada beberapa film horor yang memiliki jalan cerita mudah ditebak. Padahal, sebagai penyuka film horor, dirinya menunggu adegan-adegan di luar dugaan.
Penuh misteri
Cerita misteri lainnya yang juga menarik ditampilkan dalam film Searching. Jangan dibayangkan setiap misteri harus disingkap dengan kekuatan supranatural atau religius. Terbukti, kisah hilangnya seorang gadis remaja, Margot Kim (Michelle La), bahkan dia sudah dianggap mati tanpa ditemukan jasadnya, digarap secara apik oleh Sev Ohanian, produser sekaligus terlibat dalam penulisan naskah.
Keunikan menyingkap misteri kehidupan disuguhkan dalam bentuk berbeda. Selama hampir 30 menit, kisah percakapan melulu dilakukan dalam bentuk obrolan (chatting) antara Margot dan ayahnya, David Kim (John Cho). Agak menjenuhkan ketika bolak-balik layar lebar hanya ditunjukkan serupa layar monitor komputer, walau terkadang diselipkan percakapan melalui gawai dalam bentuk video call.
Justru dari layar monitor inilah, terungkap bagaimana Margot menghabiskan waktunya di dalam kamar, curhat dengan teman-teman di media sosial maupun chatting pribadi. Bahkan, dari laptopnya terungkap satu demi satu misteri perilaku menyimpang dengan mencicipi ganja hingga penyebab hilangnya sang aktor.
Secara liar, misteri hilangnya Margot seolah dicap akibat buruknya relasi di dalam keluarga. Tanpa sungguh mengenal keluarga Margot, komentar netizen digambarkan begitu kejam. Menyalahkan sang ayah yang selama ini merasa baik-baik saja hubungan dengan anaknya.
Dalam film ini, pendekatan logika dalam menguak misteri jauh lebih nyata. Kejelian menelusuri cikal-bakal hilangnya Margot yang secara misterius diungkapkan dengan rapi dalam film ini.
Psikolog Kasandra Putranto yang seminar “Optimizing Positive Gadget Usage” di Saint John’s Catholic School di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (8/9/2018), sempat menyebutkan, perkembangan remaja membuat perilaku dalam memanfaatkan gawai berkembang.
Istilah “Ngamar” alias betah di kamar karena gawai dan “Mager” alias malas gerak menjadi semakin populer di era digital. Seluruh kenangan hidup maupun tutur percakapan yang dibagikan dalam media sosial tercatat sebagai rentetan historis.
Nah, akhir pekan ini, cerita horor atau misteri bisa menjadi hiburan melepas penat setelah satu minggu beraktivitas. Kalian mau pilih yang mana? (*)