Luapan Kali Ciliwung Membanjiri 18 RT di Jakarta Timur
Wilayah terdampak banjir ialah bantaran Kali Ciliwung yang belum dinormalisasi. Risiko banjir tinggi saat hujan deras.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·1 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kali Ciliwung meluap setelah hujan deras di Jakarta dan sekitarnya. Akibatnya, sejumlah 18 rukun tetangga di Jakarta Timur kebanjiran hingga 75 sentimeter, Senin (15/4/2024) pagi.
Hujan deras pada Minggu (14/4/2024) dan Senin pagi mengakibatkan Kali Ciliwung meluap hingga banjir menggenangi 18 RT setinggi 40-75 sentimeter. Status Bendungan Katulampa menjadi Siaga 3 atau Waspada, Pos Pantau Sunter Hulu menjadi Siaga 2 atau Siaga, dan Pos Depok menjadi Waspada.
”Intensitas hujan tinggi di sekitar perbatasan Jakarta (Jagakarsa) sehingga Kali Ciliwung meluap,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Mohamad Yohan.
BPBD DKI Jakarta melaporkan seluruh wilayah terdampak banjir berada di Jakarta Timur. Ada 4 RT kebanjiran 40-50 sentimeter di Bidara Cina, 8 RT kebanjiran 40-75 sentimeter di Kampung Melayu, 5 RT kebanjiran 40 sentimeter di Cawang, dan 1 RT kebanjiran setinggi 50 sentimeter di Cililitan.
Wilayah terdampak banjir merupakan bantaran Kali Ciliwung yang belum dinormalisasi sepanjang 17 kilometer. Risiko banjir kian tinggi selama curah hujan tinggi dan cuaca ekstrem.Normalisasi menjadi satu kesatuan dengan dua bendungan kering (dry dam) di hulu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yaitu Bendungan Ciawi berkapasitas tampung 6,05 juta meter kubik dan Bendungan Sukamahi berkapasitas tampung 1,68 juta meter kubik.
Kali Ciliwung dinormalisasi sepanjang 16,2 km dari total 33,7 km dalam kurun 2013 hingga 2017. Normalisasi kemudian berlanjut sepanjang 1,2 km dan pengadaan tanah pada 2021.
Selanjutnya Pemprov DKI Jakarta pada tahun 2023 membebaskan lahan sepanjang 1,5 km di Kramatjati untuk normalisasi mulai tahun 2024 ini.
Intensitas hujan tinggi di sekitar perbatasan Jakarta (Jagakarsa) sehingga Kali Ciliwung meluap.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum mengatakan, pihaknya fokus menuntaskan normalisasi sungai dengan pembebasan lahan sepanjang 1,5 km di Kramatjati yang rencananya mulai dinormalisasi tahun 2024. ”Pemprov membebaskan lahan, sedangkan pembangunan fisik dari Kementerian PUPR. Tahun depan mulai pembangunan fisik di Cililitan dan Rawa Jati,” kata Ika.