Asyiknya Menjelajahi Kota Jakarta dengan Bus Wisata
Bus Wisata Transjakarta diserbu warga kala libur Lebaran. Perjalanan sejarah dan perkembangan kota jadi daya tarik.
Mengelilingi Kota Jakarta dengan bus wisata tingkat menghadirkan kesenangan tersendiri. Selain untuk jalan-jalan, fasilitas ini juga memberikan wawasan dan pengalaman yang tak tergantikan.
Gusti Ngurah Ardinata (53) mengantre di Halte IRTI Monas untuk menunggu sebuah bus tingkat setinggi sekitar 4,15 meter. Bus itu akan mengantarkannya berkeliling kota Jakarta, Minggu (14/4/2024).
Ardinata tidak sendiri. Warga Denpasar, Bali, itu datang bersama dua anggota keluarganya. Dari lima rute yang ditawarkan, Ardinata memilih Bus Wisata (BW) IV Transjakarta yang melayani perjalanan dari Halte IRTI Monas menuju Kawasan Sudirman-MH Thamrin, Dukuh Atas, Semanggi, Kawasan SCBD, Bundaran Senayan, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pinisi, hingga kembali lagi ke IRTI.
Tepat pukul 09.00, bus yang ia tunggu tiba. Tampak megah dari luar dan nyaman saat tiba di dalam. Petugas pun menyapa ramah dan memberikan pengarahan untuk bisa masuk ke bus wisata itu.Sesaat setelah pengarahan selesai diberikan, para penumpang mengantre. Tak ingin kehilangan tempat, Ardinata segera bergegas memasuki bus dan menempelkan kartu uang elektronik ke mesin tap yang sudah tersedia di dalam bus. Walakin, saldo di kartu uang elektroniknya itu tidak berkurang karena pelanggan tidak dibebankan biaya perjalanan alias gratis.
Ardinata pun segera beranjak untuk memilih tempat duduk di lantai dua bus. Menurut dia, posisi itu cukup ideal untuk bisa menikmati pemandangan kota secara lebih luas.
Lantai dua bus memang menjadi primadona. Wajar, hanya dalam waktu 5 menit, 40 kursi yang tersedia di lantai dua telah terisi penuh. Mereka yang tidak kebagian tempat harus rela duduk di lantai bawah dengan kapasitas 15 kursi.
Baca juga: Libur Lebaran, Presiden Jokowi Ajak Para Cucu Mencintai Satwa
Mendapatkan posisi tempat duduk cukup strategis, Ardinata tidak melewatkan kesempatan itu untuk mengabadikan perjalanan dalam bentuk foto ataupun video.
Ia segera mengarahkan telepon genggamnya ke kaca Bus Wisata Transjakarta untuk mengabadikan puluhan gedung pencakar langit dan ikon kota Jakarta. Beberapa bangunan ikonik, seperti Tugu Monumen Nasional, Gedung Sarinah, patung MH Thamrin, patung Jenderal Sudirman, Plaza Indonesia, dan gerbang Gelora Bung Karno, tidak luput dari rekaman kamera telepon selulernya.
Ia kerap datang ke Jakarta, tapi baru kali ini ia menikmati perjalanan bus wisata berkeliling Ibu Kota. ”Ini pertama kali saya naik bus wisata. Cukup menarik dan menghibur,” katanya.
Sembari mengabadikan bangunan ikonik yang dilewati, Ardinata juga mendengarkan penjelasan dari pemandu wisata pada perjalanan itu. Pemandu perjalanan memberikan informasi cukup detail mengenai tempat yang dilewati. Tak terasa, satu jam berlalu. Bus pun kembali lagi ke IRTI yang menjadi pemberhentian terakhir.
Mumpung Jakarta lagi lowong, wisata keliling kota akan lebih menarik.
Bagi Ardinata, perjalanan dengan bus wisata cukup menyenangkan walau terasa sangat lama. Bus melaju sangat lambat dan terlalu banyak ngetem. Situasi ini membuat dirinya mengantuk. Ia membandingkan dengan wisata keliling kota di Singapura, yang busnya tidak berhenti lama. Laju bus juga lebih cepat sehingga tempat yang dikunjungi lebih banyak.
Walakin, perjalanan wisata ini menunjukkan bahwa Jakarta sudah menjadi kota yang sangat besar dengan berdirinya puluhan gedung pencakar langit dengan tidak meninggalkan bangunan bersejarahnya. Kekayaan ini, menurut Ardinata, menjadi daya pikat tersendiri, terutama bagi wisatawan yang baru menginjakkan kaki di Jakarta.
Kesan yang sama dirasakan Farhat Iqbal (33), warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ia mengajak sembilan anggota keluarganya untuk mengisi libur Lebaran dengan keliling Jakarta menggunakan bus wisata.
”Mumpung Jakarta lagi lowong, wisata keliling kota akan lebih menarik,” katanya.
Farhat tidak tertarik untuk berkunjung ke sejumlah obyek wisata unggulan, seperti Taman Wisata Ragunan atau Ancol karena pada saat libur Lebaran, situasi di sana pasti sangat padat pengunjung. ”Di Ragunan kita mungkin lebih banyak melihat orang dibanding satwanya,” kata Farhat sembari tertawa.
Baca juga: Hari Kedua Lebaran, Pengunjung Ancol Meningkat Dua Kali Lipat
Pemandu Bus Wisata Ahmad gembira menjadi bagian dari perjalanan bus wisata ini. Bagi dia, dengan memberikan informasi kepada pengunjung, secara tidak langsung juga menanamkan edukasi tentang perkembangan Ibu Kota.
”Jadi, pelanggan tidak hanya jalan-jalan, tetapi juga memperoleh wawasan dan pengetahuan baru,” katanya.
Ahmad yang baru satu tahun menjadi pemandu mempersiapkan diri dengan membaca literatur dan referensi mengenai bangunan yang akan dilewati. ”Tidak sulit (untuk menghafal) karena memang sudah terbiasa,” katanya.
Dalam menjalankan tugasnya, Ahmad terkadang juga memberikan penjelasan kepada anak-anak sekolah, anak yatim piatu, hingga pelancong dari luar negeri. Tak mengherankan, ada kewajiban bagi dia untuk bisa bertutur minimal dalam bahasa Inggris.
Meningkat signifikan
Pada libur Lebaran kali ini, pelanggan Bus Wisata Transjakarta melesat signifikan, bahkan hingga enam kali lipat. Koordinator Lapangan Bus Wisata PT Trans Jakarta Sugianto merinci, jumlah penumpang bus wisata pada 8 April 2024 hanya 1.721 orang. Namun, pada 13 April 2024, jumlahnya meningkat hingga 7.622 orang.
Fenomena ini selalu terjadi setiap libur Lebaran. Oleh karena itu, pengoperasian bus wisata ditambah dari yang semula pukul 10.00-17.00, mulai 11 April-15 April menjadi pukul 09.00-17.00.
”Selain libur Lebaran, biasanya momen Natal dan tahun baru juga dimanfaatkan warga untuk menjelajahi kota Jakarta menggunakan bus wisata,” katanya.
Lonjakan penumpang ini sempat membuat timnya kewalahan karena situasi armada yang terbatas, yakni hanya 12 bus. Kemungkinan banyak wisatawan yang tidak tertampung karena keterbatasan armada bus.
”Terkadang ketika operasi sudah mau selesai, pelanggan masih banyak yang berdatangan. Dengan berat hati kami mengimbau untuk datang lagi keesokan harinya,” kata Sugianto.
Sejauh ini rute Bus Wisata 4 (BW4), yakni dari IRTI Monas menuju ke Senayan, menjadi primadona. Hal ini disebabkan ada satu bus tingkat yang tidak beratap sehingga memudahkan pelanggan melihat suasana kota Jakarta secara lebih bebas.
Bus wisata gratis ini melayani tujuh rute berbeda. Semuanya menelusuri ikon dan landmark kota Jakarta. BW 1 Sejarah Jakarta, BW 2 Jakarta Baru, BW 3 Kesenian dan Kuliner, BW 4 Pencakar Langit, BW 5 Ruang Terbuka, BW 6 Cagar Budaya Jakarta, dan BW 7 Belanja Jakarta.
Keberangkatan bus wisata Jakarta dimulai dari Halte Balai Kota atau IRTI. Warga bisa langsung menuju titik awal keberangkatan jika ingin berwisata keliling Jakarta sesuai variasi yang tersedia.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebutkan, fasilitas tersebut diberikan untuk warga Jakarta yang memutuskan untuk tinggal tetap di Jakarta. Warga kota ini tetap bisa menikmati beragam pilihan wisata dan hiburan yang ada, seperti Ragunan, Ancol, dan Taman Mini Indonesia Indah.
”Jika melakukan kegiatan semasa liburan, tetap jaga keselamatan. Tempat wisata akan padat, tetap bersabar dan tertib. Manfaatkan layanan yang ada,” kata Heru, beberapa waktu lalu.
Waktu libur Lebaran akan segera berakhir. Namun, selama masih ada waktu liburan yang tersisa, mari berkeliling kota Jakarta bersama keluarga menggunakan bus wisata.