Empat Hari ke Depan, Rumah Warga Dekat Lokasi Ledakan Bisa Ditempati
Warga yang rumahnya dekat dengan lokasi ledakan gudang amunisi bisa pulang dalam empat hari ke depan. Warga pun trauma.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Sebanyak 20 warga yang tinggal di dekat lokasi ledakan gudang amunisi diperkirakan bisa menempati rumahnya secara penuh sekitar empat hari ke depan. Pemeriksaan area masih dilakukan untuk memastikan kondisi sekitar lokasi ledakan aman.
Pada Sabtu (30/3/2024), sebuah gudang amunisi di area gudang amunisi daerah milik Kodam Jaya di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, meledak. Ledakan membuat warga harus mengungsi. Namun, sehari setelah ledakan, warga sudah bisa kembali ke rumahnya masing-masing.
Pada Senin (1/4/2024), hampir semua warga diperbolehkan pulang. Hanya 20 orang yang masih diminta untuk mengungsi separuh waktu.
Ketua RW 011 Kampung Parung Pinang, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Sanjaya, Selasa (2/4/2024), menuturkan, hingga saat ini warga yang rumahnya paling parah terdampak masih mengungsi ke rumah saudara atau kontrakan terdekat terutama pada malam hari.
Ke-20 warga ini tinggal di delapan rumah yang berjarak kurang dari 100 meter dari lokasi ledakan. Rumah mereka hanya dipisahkan oleh tembok setinggi 1,5 meter.
Kondisi kedelapan rumah kini rusak dan juga berbahaya untuk ditinggali. Selain ditemukan banyak kerusakan terutama di bagian plafon dan asbes rumah, juga dikhawatirkan masih ada barang-barang berbahaya di sekitar lokasi ledakan.
”Karena itu, mereka hanya boleh menempati rumah pada siang hari. Adapun pada malam hari mereka masih harus mengungsi,” kata Samat. Kemungkinan dalam empat hari ke depan, rumah baru bisa ditempati secara penuh.
Samat menuturkan, satu hari setelah ledakan, anggota TNI dibantu Kompi Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari TNI AD sudah menyisir seluruh area. Dari penyisiran itu ditemukan beberapa senjata yang ditemukan di rumah warga, mulai dari proyektil hingga granat. Karena itu, sampai semua dinyatakan aman, rumah yang berlokasi paling dekat dengan lokasi ledakan masih dipasangi garis pembatas.
Nurul Ulfa (35), warga Parung Pinang, berharap rumahnya bisa segera ditempati agar bisa merayakan Lebaran bersama keluarga. Hingga saat ini dia tidak bisa pulang karena di rumahnya masih banyak kerusakan.
Untuk saat ini, Nurul tidak berani pulang lantaran anak ketiganya masih berusia dua bulan dan sangat riskan untuk tinggal di rumah yang belum dinyatakan aman. Karena itu, untuk sementara dia tinggal bersama keluarga di sebuah kontrakan.
Ledakan amunisi itu menakutkan. Kalau memang ada kesempatan untuk pindah dan juga tanah kami dibayar sepantasnya, tentu kami mau direlokasi.
Ledakan gudang amunisi menorehkan trauma bagi warga. Setidaknya ada 38 rumah rusak. Sejumlah warga pun mulai mempertimbangkan untuk pindah agar tidak lagi menjadi korban.
”Ledakan amunisi itu menakutkan. Kalau memang ada kesempatan untuk pindah dan juga tanah kami dibayar sepantasnya, tentu kami mau direlokasi,” ujar Ednah (52), warga Parung Pinang yang rumahnya berjarak sekitar 200 meter dari lokasi ledakan.
Ednah yang sejak 2003 tinggal di lokasi ini menuturkan, selama ini dirinya sudah tahu dekat lokasi tempat tinggalnya merupakan gudang amunisi. Namun, ia tidak menyangka akan terjadi musibah seperti ini.
Ketika ledakan terjadi, Ednah mengungsi ke tempat keluarganya. Namun, satu hari berselang, dia kembali pulang karena khawatir akan barang-barang yang ditinggalkan. Di rumahnya terjadi kerusakan minor, seperti keretakan ringan di sejumlah sisi.
Walaupun nanti pemerintah memiliki rencana untuk memindahkan warga, Ednah akan mengikuti aturan, tetapi dia berharap pemindahan tidak hanya dari segi rumah, tetapi juga penghidupan.
Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Maruli Simanjuntak mengatakan akan mengevaluasi keberadaan gudang amunisi daerah. Rencana relokasi pun muncul karena saat ini di sekeliling gudang amunisi sudah dipadati rumah penduduk.
”Ya, ada kemungkinan (relokasi). Semua ada, lah. Pasti ada. Nanti jadi bahan evaluasi,” kata Maruli ketika mengunjungi lokasi kejadian pada Minggu (31/3/2024).
Menurut dia, gudang amunisi seharus jauh dari pemukiman penduduk. Namun, lambat laun, permukiman terus bertumbuh mengitari gudang. Maruli pun berjanji akan membentuk tim investigasi penyebab ledakan tersebut.