Aktivitas Warga Berangsur Normal Pascaledakan Gudang Amunisi
Kendati aktivitas normal, gudang amunisi Kodam Jaya dijaga ketat. Panglima TNI akan ke lokasi siang ini.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Aktivitas berangsur normal pascaledakan gudang nomor 6 di gudang amunisi daerah Komando Daerah Militer Jayakarta di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/3/2024) pagi. Suasana di gudang amunisi dan sekitarnya tidak mencekam seperti Sabtu (30/3/2024) malam, saat terjadi ledakan.
Minggu pagi warga sudah beraktivitas seperti biasa. Mereka hilir mudik dengan sepeda motor dan mobil. Begitu juga kendaraan TNI yang masuk keluar dari gudang amunisi Kodam Jaya.
Kendati aktivitas berangsur normal, gudang amunisi Kodam Jaya dijaga ketat. Hanya anggota TNI dan pihak berkepentingan yang bisa masuk ke lokasi. Warga ataupun awak media hanya bisa masuk gerbang hingga pos penjagaan.
Sejumlah petugas berseragam dan berpakaian preman mondar-mandir di lokasi. Pagi ini, di antara kendaraan yang masuk keluar kompleks gudang amunisi, ada kendaraan tim penjinak bahan peledak dari Detasemen Zeni Tempur 3/Agni Tirta Dharma dan mobil pemadam kebakaran Kabupaten Bogor.
Pangdam Jaya Mayor Jenderal Mohamad Hasan memastikan kebakaran dan ledakan berasal dari gudang penyimpanan amunisi kedaluwarsa. Ledakan diduga terjadi karena gesekan zat kimia dalam amunisi yang sudah kedaluwarsa. Tidak ada korban jiwa dan luka dalam insiden tersebut.
Dalam gudang nomor 6 itu tersimpan 160.000 jenis amunisi dan bahan peledak dari seluruh wilayah Kodam Jaya yang siap dimusnahkan. Tempat penyimpanannya berupa bunker yang di atasnya terdapat tanggul keamanan jika terjadi ledakan.
Seperti diberitakan Kompas.id, Pangdam Jaya mengatakan, pada pukul 03.45 titik api dari gudang nomor 6 gudang amunisi daerah (gudmurah) Kodam Jaya dipastikan sudah padam. Gudang yang berdiri sejak 1982 itu menyimpan sekitar 160.000 amunisi. Total ada 15 gudang di gudmurah tersebut.
Minggu pagi, pihak TNI melanjutkan penyisiran dan pembersihan sisa material yang terlempar. Upaya ini juga sekaligus sebagai investigasi mencari penyebab kebakaran.
”Sistem penggudangan kami sudah sangat baik sehingga ketika gudang 6 meledak, gudang 5-7 tidak kena karena ada tanggul, perlindungan, dan jaraknya 100 meter per gudang. Kami lakukan pendinginan di gudang 5 dan gudang 7,” ujar Hasan.
Kebakaran amunisi diduga juga berdampak pada sejumlah warga sekitar. Oleh karena itu, katanya, pihaknya akan mendata dan menginventarisasi kerusakan rumah warga yang terdampak.
Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto dijadwalkan akan ke gudang amunisi daerah siang ini untuk meninjau langsung penanganan pascaledakan.