Kota dan Kabupaten Bogor mengalami rentetan bencana yang menyebabkan dua korban jiwa dan satu masih dalam pencarian.
Oleh
AGUIDO ADRI
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Bencana longsor dan banjir masih membayangi Kota Bogor, Jawa Barat. Sepanjang Januari-Maret, sementara tercatat ada total 239 kejadian bencana dengan total enam korban jiwa. Di Kabupaten Bogor, satu korban longsor masih dalam pencarian.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Hidayatulloh mengatakan, bencana di Kota Bogor masih berlanjut hingga Senin (25/3/2024). Dari data, tercatat ada 10 titik bencana yang terjadi di Kota Bogor.
Dari 10 titik bencana itu, enam di antaranya peristiwa longsor, dua peristiwa tanah ambles, serta satu rumah ambruk dan satu peristiwa pohon tumbang.
Tidak ada korban jiwa dari 10 peristiwa bencana itu. Hanya ada satu keluarga atau dua jiwa yang mengungsi karena peristiwa tanah ambles di Kampung Jerokuta Kaum, RT 002/015, Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan.
Kejadian tanah ambles ini menyebabkan saluran pipa air milik PDAM bocor dan tercium bau gas dari pipa gas milik PGN. Dua perusahaan itu sedang menangani masalah dari dampak bencana.
Sebelumnya, Kota Bogor dilanda rentetan peristiwa bencana yang menyebabkan tiga korban jiwa. Bencana pada Minggu sebanyak 28 kejadian dan Senin 10 kejadian sehingga total bencana 38 bencana.
”Data sementara, ada 88 keluarga atau 307 jiwa terdampak. Sementara rumah terdampak ada 9 rusak berat, 3 rusak ringan. Dampak banjir ada 63 rumah terendam,” ujar Hidayatulloh, Selasa (26/3/2024).
Melihat kondisi cuaca ekstrem, kata Hidayatulloh, potensi bencana masih akan menyelimuti Kota Bogor. Warga diimbau waspada menghadapi bencana hidrometeorologi berupa hujan deras disertai angin kencang yang bisa berdampak pada longsor, banjir, dan pohon tumbang.
Dari data sementara BPBD Kota Bogor, sepanjang Januari hingga Maret ada 239 kejadian bencana. Adapun data dari 1-25 Maret 2024, tercatat ada 83 kejadian bencana. Dari total bencana itu, ada 48 kejadian tanah longsor yang paling mendominasi.
Selanjutnya, 16 kejadian bangunan roboh, 11 pohon tumbang, empat banjir lintas, dan empat kebakaran.
Bencana pada Maret itu menyebabkan 135 keluarga atau 504 jiwa terdampak. Lalu, ada 18 rumah rusak berat, 13 rusak sedang, dan 19 rusak ringan.
Data sepanjang Januari ada 83 kejadian dan pada Februari 73 kejadian sehingga total ada 156 kejadian bencana. Sejumlah 65 kejadian di antaranya merupakan kejadian longsor yang mendominasi. Disusul kemudian bangunan roboh 42 kejadian dan pohon tumbang sebanyak 24 kejadian. Tercatat pula ada 324 keluarga atau 1.064 jiwa terdampak bencana.
Jika dihitung dengan kejadian bencana terbaru, ada total enam korban jiwa terdampak bencana sepanjang Januari-Maret.
Kabupaten Bogor
Bencana hidrometeorologi juga terjadi di Kabupaten Bogor. Kepala Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Jalaludin mengatakan, hingga saat ini tim SAR gabungan masih berupaya menyusuri dan mencari satu korban terdampak longsor di Kampung Babakan Rawa Haur, Sentul, Babakan Madang.
Hujan deras pada Minggu lalu menyebabkan tebing setinggi 25 meter dan lebar 15 meter longsor menimpa sebuah bangunan yang diisi oleh empat jiwa.
”Bapak Ajil (42) dan anaknya selamat dan masih dalam perawatan. Sementara Ibu Anah (70) (ibu dari Ajil) belum ditemukan karena diduga terbawa arus Sungai Cikeas. Tim SAR gabungan sudah mencari di runtuhan longsor, tetapi tidak ditemukan. Hingga saat ini tim masih mencari korban,” ujar Jalaludin.
Bapak Ajil ikut terbawa arus, tetapi berhasil menyelamatkan diri, sementara Ibu Anah tidak.
Dari keterangan korban Ajil, ia dan keluarganya sedang berbuka puasa. Tiba-tiba terdengar suara seperti dentuman sehingga membuat anggota keluarga itu kaget dan berusaha melarikan diri.
Ajil masih bertahan untuk menyelamatkan ibunya yang sudah lanjut usia. Namun, kejadian yang begitu cepat membuat Ajil tersadar sudah berada di aliran Sungai Cikeas dan berusaha menyelamatkan diri. Saat itu ia sudah kehilangan ibunya.
”Bapak Ajil ikut terbawa arus, tetapi berhasil menyelamatkan diri, sementara Ibu Anah tidak. Dia berhasil keluar dari reruntuhan longsor pas ketika sudah berada di air (sungai),” ujar Jalaludin.
Dari data BPBD Kabupaten Bogor, Senin (25/3/2024), tercatat ada 3.611 jiwa atau 975 keluarga terdampak banjir dan longsor.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Adam Hamdani mengatakan, dari 20 titik peristiwa banjir dan 3 peristiwa longsor menyebabkan 221 orang mengungsi dengan 959 bangunan turut terdampak.
Bencana terbanyak terjadi di Kecamatan Sukaraja dengan lima desa yang dilanda bencana. Adapun desa terdampak itu Desa Cilebut Barat, Cimandala, Pasirjambu, Cijujung, dan Desa Pasirlaja. Tercatat ada 2.717 jiwa dan 714 rumah warga terdampak.
Di Kecamatan Cibinong, ada tiga kelurahan, yaitu Kelurahan Nanggewer, Karadenan, dan Kelurahan Tengah, terdampak banjir. Setidaknya ada 164 rumah warga terendam banjir dengan 630 jiwa terdampak.