Kali Ciliwung Meluap, Beberapa Wilayah di Jakarta Banjir hingga 2 Meter
Kali Ciliwung meluap dan memicu banjir hingga setinggi 2 meter. Sebanyak 30 RT terdampak banjir.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY, ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hujan deras sejak Minggu (24/3/2024) sampai Senin (25/3/2024) mengakibatkan Kali Ciliwung meluap. Sejumlah 30 RT kebanjiran setinggi 30 sentimeter sampai 2 meter.
Luapan Kali Ciliwung salah satunya terjadi di lokasi pengerjaan turap atau dinding penahan Kali Baru Timur, kawasan Hek, Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur. Air yang meluap ke Jalan Raya Bogor mengganggu arus lalu lintas.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan, hujan deras di Jakarta dan wilayah sekitarnya sejak Minggu hingga Senin pagi menaikkan status Pos Depok, Pintu Air Manggarai, dan Pos Pesanggrahan menjadi Siaga 3 atau Waspada.
Hingga pukul 10.00, Senin (25/3/2024), sebanyak 30 RT kebanjiran setinggi 30 sentimeter sampai 2 meter akibat luapan Kali Ciliwung. Wilayah terdampak ini tersebar di Rawa Jati dan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, serta Bidara Cina, Kampung Melayu, Balekambang, Cawang, dan Cililitan.
Ketua Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menyebutkan, petugas terus memantau situasi banjir dan berkoordinasi dengan dinas dan perangkat daerah lain untuk penyedotan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik. ”Genangan ditargetkan surut dalam waktu cepat,” ujarnya.
Terkait penanganan luapan Kali Ciliwung di Jalan Raya Bogor Km 19, petugas membuat tanggul sementara dari karung pasir. Dengan upaya ini, luapan kali ke jalan raya bisa diminimalkan.
Ketua Subkelompok Drainase Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Firmansyah Saputra mengatakan, terjadi kenaikan muka air Kali Baru Timur karena hujan deras sejak Minggu di hulu antara Bogor sampai Depok. Tak pelak, pagi ini terjadi luapan dari titik konstruksi yang tersisa 100 meter dari keseluruhan pengerjaan turap sepanjang 800 meter.
”Air meluap dari titik yang sedang diturap. Kami bikin tanggul darurat. Kalau cuaca mendukung, pengerjaan 100 meter bisa rampung pertengahan April,” katanya.
Kewalahan
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut, Jakarta kewalahan jika curah hujan di atas 180 mm per hari. Tak pelak curah hujan tinggi menimbulkan banjir di Jakarta, seperti beberapa hari terakhir. ”Kemarin, kan, intensitas hujannya 200 mm per hari, sementara 180 mm per hari saja kalau hujannya 4 jam sudah kewalahan,” ujarnya.
Wilayah Jakarta Barat, misalnya, dilanda curah hujan dengan intensitas 200 mm per hari pada Jumat pekan lalu sehingga banjir melanda permukiman warga Tegal Alur selama berhari-hari atau lebih dari 24 jam. Heru meminta maaf atas hal tersebut. Namun, dia memastikan banjir dapat teratasi meskipun lebih dari 24 jam dan Sodetan Ciliwung efektif mengatasi banjir di Jakarta.
Senin (25/3/2024) pagi, Pemprov DKI Jakarta berusaha mengatasi banjir, termasuk kiriman dari Bogor yang menyebabkan luapan Sungai Ciliwung dan luapan Kali Baru Timur di Hek. ”Ada juga banjir di Cawang dan tanggul jebol di Hek. Tadi pagi pukul 05.00 sudah memantau dan per pukul 07.15 banjir sudah berkurang karena sudah ditutup menggunakan karung,” kata Heru.